FDA Usul Vaksin Covid-19 Tahunan, Ini Kata Dokter

Tak semua dokter sepakat dengan usulan pemberian vaksin Covid-19 tahunan.

AP Photo/Lynne Sladky
Seorang petugas kesehatan di Amerika Serikat mengisi jarum suntik dengan vaksin Pfizer Covid-19. FDA disebut perlu mempertimbangkan kembali rencana pemberian vaksin Covid-19 yang diulang tiap tahun.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Amerika AS (FDA) mengusulkan agar vaksin Covid-19 diberikan setiap tahun guna melindungi masyarakat dari mutasi virus. Nantinya, orang dewasa dan anak-anak akan mendapat vaksin sekali setiap tahun.

Tak semua sepakat dengan rencana tersebut. Profesor ilmu penyakit dalam dari NYU Langone Medical Center dr Marc Siegel mengatakan rencana pemberian vaksin Covid-19 tahunan perlu dipertimbangkan lebih lanjut.

"Saya yakin bahwa analisis risiko versus manfaat melatari pertimbangan vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok yang berisiko tinggi. Tapi ini harus didiskusikan lebih dalam, yakni pada komunikasi antar dokter dan pasien," kata Siegel, dikutip Fox News, Rabu (25/1/2023).

Meskipun gagasan soal vaksin Covid-19 tahunan terdengar masuk akal, tetapi menurut Siegel, FDA masih mengabaikan beberapa hal. Di antaranya mereka belum mempunyai vaksin yang akan digunakan.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dari rencana ini. Pertama, cakupan vaksinasi yang buruk terhadap ketersediaan vaksin yang sekarang dimiliki.

Baca Juga


"Hanya 40 persen dari mereka yang berusia di atas 65 tahun telah mendapatkannya, kelompok berisiko tinggi adalah faktornya," tuturnya.

Siegel juga menilai pemberian vaksin di saat munculnya subvarian yang baru tidaklah tepat. Memang vaksin menurunkan tingkat keparahan dengan baik, tetapi itu tidak ideal digunakan ketika subvarian baru terus bermunculan.

"Kita membutuhkan lebih banyak penelitian untuk mencakup semua varian atau vaksin hidung untuk mencegah penyebaran," jelasnya.

Di saat yang sama, pemerintah juga harus menargetkan kelompok berisiko tinggi dengan vaksin yang dimiliki. Mengenai long Covid, menurut dr Siegel, hal itu juga menjadi perhatian semua kelompok, namun ada saatnya cakupan vaksin cukup mengurangi risiko tersebut.

"Di samping itu, kekebalan alami yang didapat setelah infeksi juga berperan," ucap dia.

Dr Siegel menyebut vaksin aman dan efektif secara keseluruhan. Hanya saja, masih banyak masyarakat yang meragukannya.

"Ini juga yang menjadi tugas pemerintah untuk mempertimbangkan rencana vaksin tahunan," tuturnya.

Di bawah rencana FDA yang baru, warga AS tidak lagi harus melacak jumlah vaksin yang telah mereka terima atau sudah berapa bulan sejak mereka mendapat booster. Dalam dokumen yang diunggah daring, para ilmuwan FDA mengatakan sekarang banyak orang yang memiliki kekebalan yang mencukupi terhadap virus corona (SARS-CoV-2) karena vaksinasi, infeksi, atau kombinasi keduanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler