Empat Cara Atasi Anak Bertransaksi Daring tanpa Izin
Karena ketidaktahuannya, anak dapat saja bertransaksi daring dengan ponsel orang tua.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bertransaksi secara daring memang menawarkan banyak kemudahan dan kepraktisan. Namun, kemudahan ini juga bisa menjadi celah yang memungkinkan anak-anak untuk bertransaksi dengan nominal besar di luar pengetahuan orang tua mereka.
Belum lama ini misalnya, viral seorang anak yang membeli mainan melalui platform belanja daring dari ponsel orang tuanya. Tanpa sepengetahuan orang tuanya, anak tersebut melakukan transaksi hingga dua juta rupiah.
Hal serupa juga pernah dialami oleh seorang ibu asal Phoenix, Amerika Serikat. Wanita bernama Kayla Howard tersebut mendapati bahwa anak lelakinya melakukan transaksi sebesar lebih dari 800 dolar AS atau sekitar Rp 12 juta melalui platform gim daring, Roblox.
Ada empat hal yang dapat dilakukan oleh orang tua bila anak mereka melakukan transaksi daring tanpa izin. Berikut ini adalah keempat hal tersebut, seperti dilansir Screentime Labs, Rabu (25/1/2023).
Perketat Keamanan
Orang tua bisa menyesuaikan pengaturan pada aplikasi-aplikasi di dalam ponsel mereka agar tak mudah diakses oleh anak-anak. Misalnya, dengan memasang atau mengubah password, pin, dan fitur pengontrol lainnya. Orang tua juga dianjurkan untuk memasang aplikasi yang dapat mencegah anak melakukan transaksi di dalam sebuah aplikasi tanpa persetujuan orang tua.
Ajukan Refund
Beberapa aplikasi dan platform memungkinkan pengajuan refund atau pembatalan transaksi. Namun, fitur seperti ini biasanya dibatasi oleh waktu dan tak tersedia untuk jangka waktu yang lama.
Bila transaksi dilakukan menggunakan kartu kredit, orang tua juga dapat menghubungi perusahaan kartu kredit. Jelaskan situasi yang dihadapi dan ajukan reversal.
Orang tua dianjurkan pula meminta perusahaan kartu kredit untuk menandai kode merchant yang digunakan anak. Dengan begitu, transaksi yang terjadi berikutnya tak langsung diproses.
Edukasi
Anak terkadang tak mengerti bahwa tombol-tombol yang mereka pilih saat membuka aplikasi dapat berujung pada terjadinya sebuah transaksi. Dalam hal ini, orang tua dianjurkan untuk bicara dan memberikan pemahaman yang baik kepada anak-anak mereka bagaimana transaksi di dalam aplikasi bisa terjadi.
Berikan pula batasan yang jelas mengenai transaksi, seperti apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan. Sebagai contoh, orang tua memperbolehkan anak mereka untuk membeli buku secara daring untuk keperluan sekolah, tetapi tidak memperbolehkan membeli sesuatu untuk gim.