Mentan Dorong Peningkatan Pelayanan Badan Karantina Pertanian

Syahrul Yasin Limpo optimistis Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian bisa tercapai.

Dok Kementan
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam Rapat Koordinasi Nasional Barantan di Jakarta, Jumat (27/1/2023).
Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo optimistis Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian (Gratieks) akan tercapai berkat kinerja Badan Karantina Pertanian (Barantan) yang memperkuat pengawasan ekspor dan impor pertanian.

Baca Juga


"Karantina bukan penjaga pintu, kalian adalah energizer ekspor dan impor yang dibutuhkan oleh bangsa," katanya saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Barantan di Jakarta, Jumat (28/1/2023).

Syahrul mengapresiasi kinerja Barantan selama beberapa tahun terakhir yang terbukti telah membantu meningkatkan ekspor pertanian sepanjang 2019-2022.

"Setelah karantina tangani ekspor, hasilnya naik jadi 15 persen," ujarnya.

BPS mencatat, ekspor pertanian pada 2022 telah mencapai Rp 658,18 triliun. Angka itu naik sekitar Rp 41,83 triliun atau 6,79 persen dari 2021. Sebelumnya, ekspor pertanian pada 2021 mencapai Rp 616,35 triliun dan 2020 mencapai Rp 451,5 triliun. Perkembangan tersebut naik signifikan jika dibandingkan dengan 2019 di mana sektor pertanian menyumbang Rp 390,16 triliun.

Gratieks merupakan salah satu program stategis Kementan yang digagas Syahrul untuk menyatukan kekuatan seluruh stakeholder dalam pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir. Ia berharap, UPT karantina di daerah bisa bekerja sama dengan pemerintah daerahnya masing-masing agar terus mengembangkan komoditas unggulan daerah berstandar ekspor.

"Saya berharap Karantina tidak jaga pelabuhan, tapi jagonya mengandalkan ekspor impor yang berpihak pada bangsa. Catat ini," katanya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Badan Karantina (Kabarantan) Bambang. Ia berjanji akan terus mengembangkan strategi Barantan untuk membantu kemudahan dalam usaha ekspor komoditas pertanian Indonesia.

"Akhir tahun kemarin, Menteri (Mentan Syahrul) memerintahkan Badan Karantina Pertanian menjadi koordinator patriot ekspor yang intinya memperkuat gerakan tiga kali ekspor. Target kita cukup besar pada 2024 yaitu Rp 1.300 trliun," kata Kabarantan.

Kabarantan menuturkan, saat ini Barantan menerapkan Single Submission Quality Control (SSm QC) yang efektif dalam mengurangi waktu dwelling time dan handling time barang di pelabuhan, pemeriksaan secara menyeluruh barang impor dan eskpose secara rutin, cepat, dan transparan.

"Badan Karantina Pertanian dinobatkan sebagai penggerak aksi pemangkasan birokrasi di kawasan pelabuhan. Itu sebabnya sehingga layanan di pelabuhan saat ini menjadi 20 besar dunia yang tercepat, mengalahkan Amerika Serikat," kata Bambang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler