Kabar Penculikan Anak Marak, Wali Kota Semarang: Kepedulian Orang Tua Sangat Penting

Umumnya anak kecil masih gampang diiming-imingi sesuatu yang menarik baginya.

Republika/Bowo Pribadi
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menjawab pertanyaan wartawan, di Desa Mluweh, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Rabu (1/2/2023)
Rep: Bowo Pribadi Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Menyikapi maraknya kabar dan informasi percobaan penculikan anak oleh orang-orang yang tidak dikenal, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta para orang tua lebih peduli dan memperhatikan putra- putrinya.


Terutama pada saat putra-putri mereka sedang berada di luar lingkungan rumah, tak terkecuali saat anak berada di lingkungan sekolah. Kepedulian dan perhatian dari orang tua menjadi antisipasi yang penting dilakukan.

"Jika memang putra- putrinya masih kecil dan biasanya dijemput, pastikan anak- anak tetap berada di dalam lingkungan sekolah sebelum orang tuanya tiba di sekolah untuk menjemput," katanya saat dikonfirmasi di sela kunjungan ke kawasan hulu sungai Babon, di Desa Mluweh, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Rabu (1/2/2023).   

Orang nomor satu di Kota Semarang ini juga mengimbau kepada semua orang tua untuk selalu memberikan perhatian demi keamanan putra-putrinya masing- masing. Jika memang tidak ada yang menjemput atau tidak bisa menjemput, juga harus memastikan yang menjemput ini siapa.

Karena umumnya anak kecil masih gampang diiming-imingi sesuatu yang menarik baginya. Apakah itu permen atau uang saja, sudah mau dan gampang diajak atau diminta mengikuti.

Dalam hal pengawasan, lanjut wali kota, tidak hanya dilakukan ketika berada di sekolah. Orang tua juga penting melakukan pengawasan dan memberikan perhatian saat anak berada di rumah.

Karena anak-anak juga suka bermain ke luar rumah. “Makanya sekarang kita mengimbau agar anak sebaiknya bermain di lingkungan rumahnya sendiri," kata Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Kemudian, kata dia, kalau di perumahan-perumahan biasanya juga ada sekuriti, maka mereka juga harus peduli kalau ada orang asing atau orang yang tidak dikenal yang memang garak-geriknya mencurigakan.

Termasuk juga sekuriti maupun para penjaga sekolah. Karena para sekuriti atau penjaga sekolah ini umumnya juga tahu siapa yang biasa menjemput anak di sekolah atau pulangnya biasanya dengan siapa.

Kepedulian-kepedulian ini yang harus dilakukan bersama- sama. Tetapi yang paling penting orang tua harus perhatian, karena guru di sekolah kemampuannya juga terbatas.

Seorang guru harus mengawasi 30 atau 25 anak di sekolah. Maka sebagai orang tua harus selalu memberikan edukasi kepada putra- putrinya.

Terutama untuk tidak gampang tergiur dengan ajakan atau iming- iming dari orang yang sama sekali tidak dikenal. "Ini yang sangat diharapkan, mengapa orang tua harus aware terhadap putra- putrinya," kata wali kota. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler