Ridwan Kamil dinobatkan jadi Dewan Penasihat MABMI
Ridwan Kamil dikenal sudah banyak berbuat bagi Jabar dalam mengangkat kesejahteraan.
REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dinobatkan menjadi Dewan Penasihat Pengurus Besar Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PB MABMI) di Medan, Sumut, Rabu (1/2/2023). "Bukan saya mendahului, tapi kalau sudah dipasangkan ini, Insya Allah tercapai niat baik mu," terang Ketua Umum PB MABMI, Dato Seri H Syamsul Arifin, SE, ketika menyematkan tumbuk lada ke pinggang Ridwan Kamil.
Tumbuk lada ini berbentuk seperti keris, tapi lebih pendek dengan sarung penutup dari kayu, salah satu senjata tradisional melambangkan simbol pria Melayu. Senjata tradisional itu disematkan setelah pakaian adat Melayu, seperti kain songket, tanjak dan pin dipasangkan oleh pengurus PD MABMI sebagai pertanda Ridwan Kamil warga Melayu.
Syamsul melanjutkan, dengan membacakan secara singkat bahwa PB MABMI mendaulat Dr H Mochamad Ridwan Kamil, ST, MUD, sebagai dewan penasehat organisasi sosial dan budaya Melayu. "Semoga Ridwan Kamil ini sukses di daerahnya. Menjadi wakil ketua umum pemenangan pemilu di Golkar, kita do'akan," ujar Syamsul yang memiliki gelar Datuk Lelawangsa Sri Hidayatullah Putera Melayu.
Pria yang belum genap berusia 71 tahun ini sebagai kader Golkar mengaku, sangat simpati dengan gaya Kang Ridwan Kamil. Termasuk mengunjungi masyarakat kecil sepekan dua kali di Jawa Barat.
MABMI lahir pada 18 Juni 1971 di Medan, Sumatera Utara. Kini organisasi itu telah berdiri di 12 pengurus wilayah tingkat provinsi se Indonesia dengan 24 kabupaten/kota, 124 kecamatan dan 83 pengurus ranting tingkat kelurahan atau desa.
"Mudah-mudahan dia orang yang 'humble' lah. Aku kenal dia sebelum jadi pejabat. Orangnya memang begitu, bukan dibikin-bikin. Jadi jangan banyak protokoler, terlalu banyak setel-setel. Rakyat ini hanya butuh disapa," kataSyamsul.
Milhan Yusuf, tokoh pendidikan di Sumatera Utara menilai, bahwa sosok Ridwan Kamil dikenal sudah banyak berbuat bagi Jawa Barat dalam mengangkat kesejahteraan masyarakat.
"Masyarakat agar bisa lebih mandiri, seperti apa yang dilakukan di pesantren. Kita harap ke depan program seperti ini bisa berkembang, terutama di pesantren," tutur Milhan yang juga menjabat Sekretaris Umum PB MABMI.