Menpora: FIFA Izinkan Piala Dunia U-20 dengan Seremoni Pembukaan dan Penutupan

Piala Dunia U-20 di Indonesia akan yang pertama dengan Opening dan Closing Ceremony.

Republika/M Fauzi Ridwan
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali didampingi Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono (kiri) dan Komisaris PT PBB Umuh Muchtar memberikan keterangan pers setelah laga Persib Bandung melawan PSS Sleman selesai dengan kemenangan Persib 2-0.
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengungkapkan seremoni pembukaan dan penutupan akan digelar pada ajang Piala Dunia U-20 Mei mendatang. Seremoni tersebut diklaim sebagai yang pertama kali digelar sepanjang perhelatan Piala Dunia U-20. 

Baca Juga


"Pertama Piala Dunia U-20 ada opening dan closing. Kita jaga tidak lebih meriah dari senior. Itu diputuskan di stadion Gelora Bung Karno," ujarnya seusai pertandingan Persib Bandung melawan PSS Sleman di Stadion GBLA, Kota Bandung, Ahad (5/2/2023). 

Ia menuturkan perhelatan Piala Dunia U-20 di negara-negara sebelumnya tidak dilakukan seremoni pembukaan dan penutupan. Namun, untuk Indonesia Presiden FIFA Gianni Infantino mengizinkan dua kegiatan tersebut digelar. 

"Satu hal yang berbeda dengan U-20 di beberapa negara sebelumnya, sebenarnya U-20 tidak ada seremoni pembukaan. Tetapi khusus untuk Indonesia oleh Presiden FIFA diizinkan," katanya. 

Ia mengungkapkan pembahasan tersebut dibicarakan dengan FIFA saat berada di Doha, Qatar pada final Piala Dunia lalu. Terkait dengan venue utama Piala Dunia U-20, Amali mengatakan FIFA telah mengecek sejumlah lapangan di antaranya Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Termasuk kesiapan penyelenggara lokal. 

Ia mengatakan panitia lokal sendiri yaitu PSSI sedang menyeleksi para relawan Piala Dunia U-20. Amali menyebut dalam dua pekan yang mendaftar sudah mencapai 100 ribu orang. 

"Ini luar biasa. FIFA sampai terkaget-kaget dalam waktu satu pekan 100 ribu terdaftar padahal dibutuhkan 1.500.  Ada negara lain dua bulan cuma 40 ribu yang mendaftar kita dua pekan 100 ribu. Ini akan berat, seleksi ini sedang berjalan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler