Tampil Beda, Ini 3 Alasan Apple tak Lakukan PHK Massal

CEO Apple memastikan PHK adalah pilihan terakhir.

Phonearena
CEO Apple Tim Cook secara sukarela menerima pemotongan gaji agar perusahaannya tidak perlu PHK karyawan.
Rep: Santi Sopia Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Ketika raksasa teknologi seperti Google, Amazon, Microsoft, dan lainnya mengumumkan PHK massal, banyak industri teknologi memperkirakan bahwa Apple juga akan melakukan hal serupa. Namun, Apple ternyata belum merumahkan karyawannya, bahkan saat ini disebut belum memiliki rencana untuk melakukan itu dalam waktu dekat.

Baca Juga


CEO Apple, Tim Cook, telah menyatakan bahwa PHK adalah pilihan terakhir dan dia akan menemukan cara lain untuk mengelola keuangan daripada melepaskan pekerja. Dia tidak mengesampingkan kemungkinan PHK sepenuhnya, tetapi untuk saat ini, Apple berhasil menghindarinya.

Google mengikuti jejak raksasa teknologi lain, seperti Microsoft, Amazon, Meta, dan Twitter yang melakukan putusan hubungan kerja (PHK) dengan merumahkan hampir 12 ribu pekerja. Kini, Apple menjadi satu-satunya perusahaan teknologi besar yang belum melakukan PHK.

Ada tiga alasan mengapa Apple belum terpengaruh oleh perlambatan dan resesi ekonomi, dikutip dari laman indiatoday.in, Senin (6/2/2023).

1.Pemotongan gaji sukarela CEO Apple Tim Cook

CEO Apple Tim Cook secara sukarela menerima pemotongan gaji. Sesuai laporan, Cook merasa gajinya terlalu tinggi. Dia mendapat potongan gaji dan akan menerima pengurangan hampir 50 persen dalam paket kompensasinya di perusahaan.

Apple mengungkapkan bahwa gaji Tim Cook yang direvisi akan menjadi total 49 juta dolar AS (Rp 729,7 miliar) ke depan. Ini termasuk gaji pokok 3 juta dolar AS, bersama dengan bonus enam juta dan nilai ekuitas 40 juta dolar AS. Selain itu, persentase saham Cook, terkait dengan kinerja Apple, juga akan meningkat menjadi 75 persen dari sebelumnya 50 persen.

2. Apple tidak merekrut karyawan sebanyak raksasa teknologi lain.

Salah satu alasan utama di balik PHK perusahaan teknologi baru-baru ini adalah perekrutan yang berlebihan. Hal itu adalah sesuatu yang tidak dilakukan Apple selama pandemi Covid-19. Dibandingkan dengan perusahaan teknologi lainnya, Apple menskalakan tenaga kerjanya dengan kecepatan yang lebih lambat. Sesuai laporan Forbes, Apple mengikuti pola perekrutan yang sama sejak 2016. Sesuai laporan, Apple telah mempekerjakan kurang dari 7.000 karyawan pada tahun 2020. Pada September 2022, perusahaan mempekerjakan hampir 164 ribu pekerja penuh waktu di divisi perusahaan dan ritelnya.

 

3. Apple tidak menghabiskan uang untuk barang gratis seperti perusahaan teknologi besar lainnya.

Apple tidak memberikan makan siang gratis kepada karyawannya, tidak seperti perusahaan teknologi besar lainnya, yang membantu perusahaan menghemat banyak uang.

Menurut Tom Forte, analis riset senior di bank investasi D.A. Davidson & Co kepada Wall Street Journal, alih-alih memecat karyawan, Apple mungkin tidak mengganti pekerja yang berhenti atau pensiun.

Apple mungkin juga mengubah manfaat atau keuntungan lain yang ditawarkan, tetapi perubahan itu mungkin tidak besar. Apple tidak memberikan makan siang gratis kepada karyawannya layaknya beberapa perusahaan teknologi besar lainnya, seperti Google atau Meta.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler