Sistem Terbaru Untuk Pembuatan SIM, Apa Itu Teknologi Pengenalan Wajah?
Polri akan menggunakan sistem face recognition atau pengenal wajah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan menggunakan sistem face recognition atau pengenal wajah dalam proses ujian pembuatan surat izin mengemudi (SIM). Fitur yang masih dalam tahap pengembangan ini diharapkan bisa menghapus praktik calo dalam penerbitan SIM.
Lantas apa yang dimaksud dengan teknologi pengenalan wajah atau face recognition? Dilansir dari Techtarget, Senin (6/2/2023), pengenalan wajah adalah kategori perangkat lunak biometrik yang memetakan fitur wajah seseorang secara matematis dan menyimpan data sebagai sidik jari. Perangkat lunak ini menggunakan algoritma deep learning untuk membandingkan gambar langsung atau gambar digital dengan sidik jari yang tersimpan untuk memverifikasi identitas seseorang.
Perangkat lunak ini mengidentifikasi 80 titik nodal pada wajah manusia. Dalam konteks ini, titik nodal adalah titik akhir yang digunakan untuk mengukur variabel wajah seseorang, seperti panjang atau lebar hidung, kedalaman rongga mata, dan bentuk tulang pipi. Sistem ini bekerja dengan menangkap data untuk titik-titik nodal pada gambar digital wajah seseorang dan menyimpan data yang dihasilkan sebagai sidik jari. Sidik jari tersebut kemudian digunakan sebagai dasar perbandingan dengan data yang diambil dari wajah dalam gambar atau video.
Meskipun sistem pengenalan wajah hanya menggunakan 80 titik nodal, namun sistem ini dapat dengan cepat dan akurat mengidentifikasi individu target apabila kondisinya mendukung. Namun demikian, jika wajah subjek dikaburkan sebagian atau dalam posisi profil menghadap ke depan, jenis perangkat lunak ini kurang dapat diandalkan. Menurut National Institute of Standards and Technology (NIST), insiden kesalahan positif dalam sistem pengenalan wajah telah berkurang sejak tahun 1993.
Dengan penggunaan pengenalan wajah, terdapat sejumlah manfaat potensial, termasuk pengguna tidak perlu menyentuh perangkat secara fisik untuk autentikasi dibandingkan dengan teknik autentikasi biometrik berbasis kontak lainnya seperti pemindai sidik jari, yang mungkin tidak berfungsi dengan baik jika terdapat noda di tangan pengguna.
Manfaat lainnya yaitu meningkatkan keamanan menjadi lebih baik; integrasi yang mudah dengan fitur keamanan yang ada; dan dapat digunakan untuk membantu mengotomatiskan autentikasi.