Peluang Rebound IHSG Masih Terbuka

Kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,65 poin atau 0,17 persen.

Republika/Prayogi
Pekerja membersihkan lantai di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022). IHSG ditutup di zona hijau pada perdagangan akhir pekan ini atau menguat 37,19 poin atau 0,53% ke level 7.082.181. Republika/Prayogi
Rep: Retno Wulandhari Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif pada perdagangan Rabu (8/2/2023) dengan menguat 0,23 persen ke level 6.951,33. Kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,65 poin atau 0,17 persen ke posisi 958,2.

BNI Sekuritas memproyeki IHSG berpeluang menguat pada hari ini. Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan peluang kenaikan IHSG masih terbuka.

"Peluang kenaikan IHSG masih terbuka, jika bisa di tutup harian di bawah 6.815, IHSG masih berpeluang koreksi," katanya.

Baca Juga



Pada perdagangan kemarin, bursa di kawasan regional Asia Pasifik mengalami pergerakan yang beragam. Hang Seng, Kospi dan IHSG menguat cukup signifikan, sementara bursa Australia (All Ordinaries dan S&P/ASX 200) terkoreksi.

Reserve Bank of Australia (RBA) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3,35 persen, sesuai dengan ekspektasi. Indonesia melaporkan cadangan devisa 139,4 miliar dolar AS pada Januari 2023. Hari ini Indonesia akan melaporkan indeks keyakinan konsumen Januari 2023.

Dari Amerika Serikat (AS), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,78 persen, begitu juga dengan S&P 500 naik cukup signifikan sebesar 1,29 persen, bahkan indeks Nasdaq menguat lebih tinggi sebesar 1,90 persen. Penguatan indeks terjadi setelah ketua the Fed mengindikasikan inflasi mulai mereda.

Investor berharap the Fed akan memperlambat kenaikan suku bunganya. Neraca perdagangan AS pada Desember 2022 defisit 67,4 miliar dolar AS. Bursa Eropa bergerak variative dengan FTSE 100 naik 0,36 persen sementara DAX Performance Index terkoreksi 0,16 persen.

Berikut sejumlah rekomendasi BNI Sekuritas yang dapat dipertimbangkan:

1.    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
Resist: 10.225, 10.450, 10.675, 10.925.
Support: 10.125, 9.900, 9.675, 9.525.
Rekomendasi: BUY IF BREAK 10.150 target 10.275, 10.450 stop loss di bawah 9.900.

2.    PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
Resist: : 37.025, 38.660, 39.850, 40.725
Support: 36.150, 35.550, 34.800, 33.625
Rekomendasi: SPECULATIVE BUY target 37.025, 38.600 stop loss di bawah 35.500

3.    PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Resist: 2.280, 2.325, 2.350, 2.390
Support : 2.220, 2.190, 2.160, 2.100.
Rekomendasi: BUY 2.230 - 2.250 target 2.280, 2.320 stop loss di bawah 2.150

4.    PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI)
Resist: : 183, 190, 194, 204
Support: 174, 170, 166, 161.
Rekomendasi: BUY 176-179 target 183, 194 stop loss di bawah 163.

5.    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Resist: 3.840, 3.900, 3.990, 4.180
Support: 3.760, 3.700, 3.610, 3.420.
Rekomendasi: BUY 3.780-3.790 target 3.900, 3.950 stop loss di bawah 3.600.

6.    PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
Resist: 5.900, 5.975, 6.050, 6.100
Support: 5.800, 5.725, 5.600, 5.550.
Rekomendasi AKUMULASI BUY target 5.975, 6.000 stop loss di bawah 5.725.



*Pemberitaan ini tidak bertanggung jawab atas keuntungan ataupun kerugian keuangan yang timbul dari perdagangan saham. Pembaca diharapkan bijak dalam mengelola keuangannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler