BNPB Koordinasikan Bantuan Gempa Turki-Suriah

Pemerintah membentuk tim pengiriman bantuan untuk korban gempa Turki dan Suriah

AP Photo/Omar Sanadiki
Seorang pria mencoba mengidentifikasi jenazah korban gempa di luar rumah sakit, di Aleppo, Suriah, Senin (6/2/2023). Gempa kuat mengguncang sebagian besar wilayah Turki dan negara tetangga Suriah pada Senin, merobohkan ratusan bangunan serta menewaskan dan melukai ribuan orang.
Rep: Fauziah Mursid Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan Pemerintah membentuk tim pengiriman bantuan pemerintah Republik Indonesia untuk Bencana Gempa Turki-Suriah. Tim akan dikoordinasikan oleh BNPB untuk mempercepat pengiriman bantuan.

"Pemerintah juga akan membentuk tim pengiriman bantuan pemerintah Republik Indonesia untuk Bencana Gempa Turki akan dikoordinasikan oleh BNPB," kata Muhadjir dalam siaran persnya, Kamis (9/2/2023).

Muhadjir mengatakan, Tim bantuan terdiri dari Tim Emergency Medical Team (EMT) berupa tenaga medis yang dikoordinasikan oleh Kemenkes dan Tim Middle Urban Search and Rescue (MUSAR) dikoordinasikan oleh BASARNAS.

Muhadjir mengatakan, pembentukan tim ini sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta percepatan pengiriman bantuan ke Turki dan Suriah.

Muhadjir mengatakan, tim yang akan diberangkatkan terlebih dahulu adalah personel yang akan dikoordinasikan oleh BNPB. Selain itu, Menko PMK menambahkan agar mempersiapkan anggaran untuk segera diputuskan beserta dukungan transportasi.

"Saya tadi baru menghadap Presiden tentang rencana pemerintah untuk memberikan bantuan di Turki dan Suriah. Intinya Presiden memberikan perintah kepada Menko PMK untuk mengkoordinasikan bantuan ke Turki dan Suriah secepat mungkin," katanya.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menjelaskan, Kementerian Kesehatan telah membentuk Emergency Medical Team (EMT) yang merupakan tim medis darurat yang diturunkan untuk membantu menangani korban di lokasi bencana.

Untuk minggu pertama, lanjut Dante, layanan yang paling penting adalah gawat darurat dan prosedur bedah karena korban gempa banyak yang patah tulang dan perlu dioperasi karena luka. Kemudian untuk minggu kedua, adalah penanganan penyakit menular dan penyakit kronik yang berkaitan dengan situasi kondisi tempat pengungsian yang tidak higienis.

"Kementerian Kesehatan akan memberangkatkan 6,8 ton logistik kesehatan yang akan dikirimkan sesuai perencanaan prosedur medik yang telah direncanakan pada minggu pertama dan kedua," kata Dante.

Gempa berkekuatan 7,8 skala richter yang mengguncang perbatasan Turki-Suriah Senin dini hari lalu menghancurkan berbagai infrastruktur, bangunan serta rumah warga. Gempa yang terjadi saat orang tertidur pulas ini mengakibatkan banyak korban jiwa.

Tercatat hingga saat ini korban meninggal dunia sudah melebihi 11 ribu jiwa, termasuk 2 WNI di Turki. Jumlah korban diperkirakan masih terus bertambah, mengingat proses evakuasi yang dilakukan dan kemungkinan besar akan terus bertambah dalam 1-2 hari kedepan.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler