BKKBN: Dibandingkan Childfree, Pasangan yang Mendambakan Anak Jauh Lebih Banyak

Apabila penduduk usia muda semakin sedikit nantinya sulit menopang penduduk usia tua.

freepik
Keluarga dengan dua anak (ilustrasi). Terdapat sejumlah faktor yang menjadi alasan bagi generasi milenial memutuskan untuk memiliki satu atau dua anak, bahkan childfree.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memandang fenomena pasangan yang memutuskan untuk tidak memiliki anak (childfree) di Indonesia belum mengkhawatirkan. Faktanya, masih lebih banyak suami-istri yang mendambakan keturunan.

"Sampai dengan saat ini, BKKBN melihat fenomena ini belum kita anggap sebagai fenomena yang mengkhawatirkan," kata Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina saat dihubungi Antara melalui sambungan telepon, Jumat (10/2/2023).

Eni menilai fenomena childfree saat ini belum dikatakan mengkhawatirkan jika ditilik dari situasi kependudukan pada 2020. Hal tersebut merujuk pada hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 yang menunjukkan angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) Indonesia masih berada pada angka 2,18 poin.

Eni mengatakan angka kelahiran total setiap provinsi masih bervariasi dengan beberapa daerah yang terendah, yaitu Yogyakarta dan Bali. Meskipun begitu, angka rata-rata secara nasional masih dikatakan aman.

"Saya masih bersyukur, artinya kita di Indonesia ini mayoritas masih ingin mempunyai keluarga, ingin punya anak, sebagai penerus keturunan, itu masih ada," kata dia.

Baca Juga


Dari kacamata kependudukan, Eni mengatakan BKKBN berharap pertumbuhan penduduk di Indonesia tidak sampai berada di angka terendah atau bahkan minus seperti yang terjadi di negara-negara lain, yaitu di Jepang dan Singapura. Apabila penduduk usia muda atau usia produktif semakin sedikit, Eni mengatakan pihaknya khawatir nantinya tidak ada yang dapat menopang penduduk lanjut usia.

Dalam konteks perhitungan ekonomi, Enim enyebutkan Indonesia masih membutuhkan penduduk berusia muda. "Tapi sebenarnya (masyarakat) Indonesia tidak berharap bahwa orang itu nggak punya anak, karena kita kan juga harus menjaga pertumbuhan keseimbangan penduduk," kata Eni.

Pembahasan terkait childfree menjadi ramai dibicarakan warganet di media sosial menyusul pernyataan publik figur Gita Savitri yang menyatakan untuk memutuskan tidak memiliki anak. Sebagian warganet menilai pilihan seperti itu sebaiknya disimpan sendiri, tidak untuk konsumsi publik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler