Tepis Isu Bubar, Renault dan Nissan Perkuat Aliansi

Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi mengumumkan inisiatif baru kemitraan mereka.

EPA
Logo Renault. Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi mengumumkan inisiatif baru kemitraan mereka yang sekaligus mematahkan isu perpecahan yang sempat mencuat belum lama ini.
Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi mengumumkan inisiatif baru kemitraan mereka yang sekaligus mematahkan isu perpecahan yang sempat mencuat belum lama ini. Termasuk di antaranya keinginan Nissan menarik diri dari aliansi.

Baca Juga


Dengan inisiatif baru ini, Renault-Nissan-Mitsubishi akan memaksimalkan penciptaan nilai bagi kepentingan aliansi melalui proyek operasional di Amerika Latin, India, dan Eropa.

Dikutip dari Antara, Ahad (12/2/2023), selain penyeimbangan kembali kepemilikan saham Renault Group-Nissan dan tata kelola aliansi yang diperkuat, Renault Group dan Nissan telah menandatangani perjanjian transaksi dengan maksud untuk mencapai kesepakatan definitif pada akhir kuartal I 2023. Hal ini diungkapkan Renault dan Nissan dalam pernyataan bersama belum lama ini.

Transaksi yang dimaksud dalam perjanjian definitif ini akan tunduk pada sejumlah kondisi preseden, termasuk persetujuan peraturan dan penyelesaian diharapkan terjadi pada kuartal IV 2023. Program berjangkauan luas ini membuka jalan bagi pembaruan dan penguatan kemitraan selama 24 tahun serta menciptakan semangat baru yang gesit dan memanfaatkan teknologi perintis dari ketiga anggota aliansi.

Di Amerika Latin, aliansi mempertimbangkan empat proyek bersama yang meliputi produksi pikap setengah ton baru, yang dikembangkan oleh Renault Group dan dibagikan dengan Nissan di Argentina.

Kolaborasi yang sukses dengan keluarga Nissan Frontier/Renault Alaska, pikap seberat satu ton, akan terus berlanjut. Grup Renault akan memproduksi pikap di Cordoba, Argentina untuk Renault dan Nissan. Di Meksiko, Nissan akan memproduksi model baru untuk Grup Renault, menjadikannya kendaraan Renault pertama yang diproduksi di sana dalam 20 tahun.

Selain itu, Nissan dan Renault Group akan mengkomersialkan dua kendaraan listrik segmen A yang umum diakses, keduanya berdasarkan platform CMF-AEV (Common Module Family).

Di India, Grup Renault dan Nissan akan berkolaborasi dalam beberapa proyek kendaraan baru termasuk SUV baru yang dimiliki oleh Grup Renault dan Nissan, dan mobil New Nissan yang diturunkan dari Renault Triber.

Sementara di Eropa, Renault Group dan Mitsubishi Motors akan memanfaatkan aset Renault Captur dan Clio untuk mengembangkan dua kendaraan baru dengan ASX dan Colt generasi berikutnya berdasarkan platform CMF-B.

Renault Group akan meluncurkan FlexEVan di pasar LCV, sebagai Software-Defined Vehicle pertamanya mulai 2026 dan membaginya dengan Nissan di Eropa. Untuk lini kendaraan mereka setelah 2026, Nissan dan Renault Group juga akan menjajaki kemungkinan kolaborasi pada kendaraan segmen C generasi berikutnya.

Untuk memastikan waktu pengisian standar, Nissan dan Renault Group akan terus berbagi teknologi pada mobil Eropa mereka termasuk potensi penggunaan arsitektur umum 800 volt.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler