Telkom University Luncurkan Alat Deteksi Bencana Alam

Alat tersebut dapat mendeteksi longsor, banjir hingga gempa.

Republika/M Fauzi Ridwan
Tim peneliti Telkom University meluncurkan alat pendeteksi bencana alam. Alat pendeteksi bencana alam telah diuji coba di Kota Padang.
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Telkom University meluncurkan alat pendeteksi bencana alam yang dinamai patriot.net berbasis internet of things (IoT). Alat tersebut dapat mendeteksi bencana seperti longsor, banjir, gempa dan bencana tsunami serta mendeteksi korban terdampak bencana dan dalam proses pencarian.

Baca Juga


"Alat ini satu tapi device-nya ada lima, satu sampai empat itu sensor untuk monitoring empat jenis bencana longsor, banjir, gempa dan tsunami," ujar Ketua Tim Peneliti Patriot.Net Prof Khoirul Anwar belum lama ini.

Ia mengatakan perangkat yang kelima yaitu mendeteksi korban apabila bencana telah terjadi. Alat pendeteksi tersebut menggunakan layanan 2G, 3G, 4G hingga 5G.

"Ini sangat membantu untuk korban bencana yang mungkin kejatuhan pohon enggak bisa jalan, intinya kita deteksi mereka bisa call langsung kita bisa deteksi lokasinya," katanya.

Ia melanjutkan alat pendeteksi bencana alam ini memakai beberapa sensor seperti untuk bencana gempa menggunakan sensor deteksi getaran. Selain itu, deteksi tsunami melalui kondisi air yang surut sehingga alat disimpan di tepi laut.

Alat pendeteksi longsor menggunakan deteksi pada dua titik yaitu mengabarkan kondisi posisi longsor. Apabila terus  bergeser titik longsor maka telah terjadi bencana longsor.

"Banjir kita deteksi dari ketinggian air. Jika melebihi ketentuan tertentu, maka akan kita berikan warning. Dan informasi ini diberikan melalui aplikasi," katanya.

Ia mengatakan peluncuran alat pendeteksi bencana alam baru untuk empat perangkat dan bekerja sama dengan Pemkot Bandung. Alat tersebut sudah di uji coba di Pemkot Bandung.

Rektor Telkom University Prof Adiwijaya mengatakan alat pendeteksi bencana alam dibiayai oleh LPDP. Alat tersebut bagian dari upaya pencegahan dan penanggulangan bencana yang terjadi di Indonesia.

"Kita tahu Indonesia adalah ring of fire dan kita perlu antisipasi itu semua. Alhamdulilah hasil riset yang dipimpin oleh Prof Khoirul Anwar produk yang didanai oleh LPDP sebesar Rp 4,5 miliar sudah bisa dikomersialisasi, Insya Allah bermanfaat dan membawa keberkahan untuk Indonesia," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler