Menangkap Pesan Peristiwa Isra Miraj yang Lebih Besar dari Kapasitas Akal
Allah SWT menunjukkan tanda kebesaran-Nya melalui peristiwa agung Isra Miraj
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis, menyampaikan Isra Miraj adalah kejadian luar biasa yang tidak bisa diterima akal, tapi bisa diyakini dengan iman. Sebab peristiwa agama itu lebih besar dari kapasitas akal.
"Hal itu ditunjukkan Allah SWT dengan memulai ayat (pertama Surah Al-Isra) ‘subhanalladzi asro bi’abdihi (Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya) bahwa kekaguman itu karena kejadian luar biasa yang dijalankan Allah SWT, bukan jalan sendiri," kata Kiai Cholil kepada Republika.co.id, Kamis (16/2/2023) malam.
Kiai Cholil menjelaskan, artinya dari sekian banyak peristiwa keanehan di muka bumi, termasuk gempa bumi yang terjadi baru-baru ini di Turki tidak dilihat dari fenomena alam saja. Peristiwa itu dapat didekati dengan semangat meminta pertolongan kepada Allah SWT. "Mungkin semua peristiwa alam ini mengingatkan kita bahwa kiamat sudah dekat karena bagian dari tanda-tanda akhir zaman adalah seringnya terjadi gempa," ujar Kiai Cholil.
Sebagaimana diketahui, umat Islam sebentar lagi akan memperingati Isra Miraj yang jatuh pada 18 Februari 2023 atau 27 Rajab 1444 Hijriyah. Sebagai umat Islam maka harus beriman dengan pristiwa Isra Miraj dan mengimaninya dengan melaksanakan sholat serta menjauhi perbuatan mungkar dan keji.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Profesor Dadang Kahmad, mengatakan, segenap kaum Muslimin harus mempercayai kejadian Isra Miraj. Untuk itu, umat Islam harus mengamalkan perintah Allah SWT khususnya sholat.
"Pelajaran yang bisa dipetik dari peristiwa Isra Miraj adalah bagi Allah SWT segalanya bisa terjadi dan Allah SWT Sangat Berkuasa, siapapun yang mempunyai kemampuan batin yang tinggi bisa mencapai pengalaman spiritual yang tinggi juga," kata Prof Dadang kepada Republika.co.id, Kamis (16/2/2023).
Prof Dadang mengatakan, terkait sholat ikuti apa yang diperintahkan Allah SWT dan dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Umat Islam harus menjaga sholat yang wajib dan sunnah.
Dia menambahkan, lakukan sholat wajib dan sunnah secara baik dan taat serta penuh keimanan. Karena sholat adalah kewajiban yang harus dilaksanakan semua Muslim.
"Bahkan perintah sholat pun tidak melalui malaikat Jibril tapi Allah SWT langsung yang memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW," ujarnya.
Menurut Prof Dadang, orang-orang yang sholat akan melahirkan kesadaran keberagamaan yang tinggi. Oleh karena itu ketika orang melaksanakan sholat dengan memahami makna sholat akan melahirkan satu sifat religiusitas yang bisa membedakan mana yang baik dan buruk.
Dia menambahkan, dengan sholat yang dipahami maknanya seseorang bisa membedakan mana perintah Allah SWT dan mana yang dilarang Allah SWT. "Bahkan dengan sholat bisa menjauhkan diri dari pekerjaan yang dianggap buruk oleh manusia dan masyarakat," jelas Prof Dadang.