Naik 93 Persen, Arab Saudi Catat 93,5 Juta Kunjungan Wisata

Saudi investasi besar-besaran pada sektor pariwisata.

ANTARA/Rivan Awal Lingga
Umat Islam melintas di depan Masjid Nabawi, Kota Madinah, Arab Saudi, Sabtu (22/10/2022). Masjid Nabawi adalah masjid yang didirikan langsung oleh Nabi Muhammad SAW dan merupakan masjid ketiga yang dibangun dalam sejarah Islam.
Rep: Mabruroh Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Pariwisata Arab Saudi Ahmed Al-Khateeb mengatakan bahwa total wisatawan asing dan domestik Arab Saudi menyumbang 93,5 juta selama tahun 2022. Pada tahun ini, Saudi menargetkan 25 juta turis asing masuk selama tahun 2023.

“Total pengeluaran pariwisata berjumlah 185 miliar riyal atau sekitar Rp 749 triliun sepanjang tahun dan angka ini menandai peningkatan 93 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” kata menteri saat berpidato di Forum Ekonomi Al-Ahsa dilansir dari Saudi Gazette, Jumat (17/2/2023).

Al-Khateeb menyoroti keberhasilan besar yang dicapai oleh sistem pariwisata di Kerajaan, berkat pemberdayaan kementerian investor di sektor pariwisata, yang mencapai lompatan kualitatif selama tahun 2022.

“Telah terjadi peningkatan 21 persen dalam tingkat wisatawan domestik mencapai 77 juta pada tahun 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara jumlah wisatawan asing mencapai 16,5 juta sepanjang tahun. Partisipasi langsung sektor pariwisata dalam PDB mencapai 3,2 persen,” katanya.

Al-Khateeb mengatakan kementerian bertekad untuk membuat transformasi besar di sektor pariwisata dan ingin menjadikan sektor pariwisata salah satu kegiatan ekonomi yang tumbuh paling cepat dan berkelanjutan.

Mengacu pada pertumbuhan luar biasa di sektor perhotelan, menurutnya ada lebih dari 400 ribu kamar hotel yang disediakan saat ini, dan pihaknya berharap dapat menambah 854 ribu kamar hotel baru pada tahun 2030, di mana 70 persen akan didanai oleh sektor swasta.

“Kerajaan juga telah menyaksikan investasi dalam jaringan hotel internasional pada tahun 2022, yang akan menyediakan 435 ribu kamar hotel baru pada tahun 2025, di samping 90 hotel yang dibuka di Kerajaan pada kuartal pertama tahun 2022,” kata Al-Khateeb.

Berkenaan dengan langkah-langkah yang diambil untuk lebih mempromosikan sektor pariwisata yang berkembang di kegubernuran Al-Ahsa, menteri mengumumkan penyediaan 10 ribu kursus pelatihan untuk pria dan wanita muda Saudi di Al-Ahsa.

Dana Pengembangan Pariwisata telah mengalokasikan pinjaman senilai lebih dari 2 miliar riyal (Rp 8 triliun) untuk membiayai 15 proyek di Al-Ahsa. Indikator mengkonfirmasi bahwa Al-Ahsa adalah salah satu kegubernuran terkemuka yang menarik investor di sektor pariwisata.

Forum Ekonomi Al-Ahsa dengan tema "Al-Ahsa: Ekonomi Masa Depan" diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri Al-Ahsa. Beberapa menteri, pejabat pemerintah, kepala perusahaan internasional dan lokal, spesialis, pengusaha, dan investor terkemuka mengambil bagian dalam acara dua hari tersebut.

Al-Khateeb mengatakan bahwa partisipasi Kementerian Pariwisata dalam forum tersebut bertujuan untuk memberikan peluang investasi yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi investor dari dalam dan luar Kerajaan.

“Ini juga memungkinkan investor dengan menyediakan lingkungan yang menarik untuk investasi. Kementerian berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari kegubernuran Al-Ahsa sebagai tujuan wisata dengan bekerja untuk mengubah peluang investasi menjadi proyek yang menjanjikan dalam kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta,” katanya.

Al-Khateeb mengatakan kementerian juga tertarik untuk menyoroti posisi Al-Ahsa sebagai tujuan investasi ekonomi, wisata, dan budaya, karena banyak keuntungan yang menjadikannya tujuan wisata yang unik bagi para pencari petualangan.

“Al-Ahsa telah melampaui tingkat pertumbuhan dalam perjalanan rekreasi dan pengeluaran, yang menciptakan peluang investasi terbaik di sektor ini, karena menerima lebih dari dua juta wisatawan, dengan tingkat pengeluaran lebih dari 1 miliar riyal selama periode terakhir,” kata dia.

Al-Khateeb menekankan bahwa Kementerian Pariwisata saat ini sedang mengerjakan proyek senilai 1,43 miliar riyal (Rp 5,8 triliun) di kegubernuran Al-Ahsa.

Ini menunjukkan ketajaman kementerian untuk mendorong investasi pariwisata dan menarik investasi ke kegubernuran dengan bekerja untuk memberikan peluang investasi terbaik, dengan partisipasi semua sektor pemerintah dan swasta sebagai bagian dari pencapaian tujuan sektor dalam Visi Kerajaan 2030.

"Peluang investasi yang beragam di sektor pariwisata di Al-Ahsa akan ditampilkan melalui peta interaktif yang tersedia di platform terpadu yang baru-baru ini diluncurkan oleh kementerian," tambahnya.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler