Menjelang Masa Panen, Petani di Indramayu Lepas Sisa Gabah

Harga gabah disebut masih tinggi menjelang panen di Indramayu.

ANTARA/Dedhez Anggara
(ILUSTRASI) Panen padi.
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menyebut tak lama lagi akan masuk masa panen padi. Menjelang masa panen padi musim rendeng (hujan) 2022/2023, sejumlah petani melepas sisa gabah simpanannya ke pasaran.


Menurut Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang, sejumlah petani yang masih memiliki simpanan mulai melepas gabah sekitar satu pekan lalu. Jumlah sisa gabah petani itu bervariasi. “Kalau dirata-ratakan, setiap desa ada sekitar lima ton gabah simpanan milik petani,” kata Sutatang, Sabtu (18/2/2023).

Sutatang mengatakan, langkah sejumlah petani menjual sisa gabah menjelang panen itu karena harganya masih terbilang tinggi. Harga gabah kering giling (GKG) disebut masih sekitar Rp 8.000 per kilogram.

Sementara harga pembelian pemerintah (HPP), mengacu Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 24 Tahun 2020, GKG ditetapkan Rp 5.250 per kilogram di tingkat penggilingan dan Rp 5.300 per kilogram di gudang Bulog.

Menurut Sutatang, petani melepas sisa gabah karena mendekati musim panen. Ia mengatakan, area tanaman padi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Indramayu akan mulai panen sekitar satu pekan lagi. “Yang paling banyak sih di Kecamatan Gantar, yang luasnya sekitar 4.000 hektare,” kata Sutatang.

Selain Kecamatan Gantar, masa panen juga sebentar lagi akan berlangsung di beberapa kecamatan lain wilayah Kabupaten Indramayu, meskipun masih di titik-titik tertentu. Seperti di Kecamatan Pasekan, Sindang, dan Kecamatan Indramayu. “Kalau sudah masuk masa panen, harga gabah akan berangsur turun,” kata Sutatang.

Puncak masa panen musim rendeng di Kabupaten Indramayu diperkirakan terjadi pada April 2023.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler