Hal Penting yang Perlu Diketahui tentang Bulan Syaban
Umat Islam akan memasuki bulan Syaban.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Apa itu Syaban? Sya'ban adalah bulan kedelapan dalam kalender Islam (hijriah). Terletak di antara beberapa bulan yang paling dihormati dalam kalender Islam (hijriah), Sya'ban adalah bulan yang sering diabaikan dalam setahun, tetapi tidak kalah pentingnya. Meskipun tidak termasuk salah satu dari empat bulan suci, itu adalah bulan yang sangat penting bagi Nabi Muhammad SAW dalam hal ibadah dan menawarkan beberapa tanggal penting bagi umat Islam.
Kapan Sya'ban 2023?
Sya'ban mengikuti bulan suci Rajab dan mendahului bulan suci Ramadhan. Pada tahun 2023, Sya'ban akan dimulai pada tanggal 21 Februari. Ada 29 atau 30 hari di bulan Sya'ban, tergantung pada penampakan bulan sabit.
Tanggal-tanggal Penting di bulan Sya'ban
Dikutip dari laman Islamic-Relief, dijelaskan bahwa hari paling penting di bulan Sya'ban adalah tanggal 15, juga dikenal sebagai Shab-e-baraat atau Nisfu Sya'ban. Tanggal 15 Sya’ban adalah hari di mana banyak ulama percaya bahwa Allah SWT mengangkat amal hamba-Nya, karena berbagai riwayat.
Amal-amal yang dibawa kepada Allah SWT secara teratur: harian, mingguan dan tahunan: Setiap hari, setelah Sholat Subuh dan Ashar. Mingguan pada hari Senin dan Kamis. Tahunan, selama bulan Sya'ban.
Mengapa Sya'ban Penting?
Bulan Sya’ban merupakan bulan yang mulia karena beberapa alasan, yaitu karena merupakan bulan Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW bersabda, "Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku." (HR Imam as-Suyuthi) (Ada perbedaan pendapat terkait hadis ini)
Nabi Muhammad SAW biasa melaksanakan banyak puasa di bulan di mana Allah (SWT) mengangkat amal hamba-hambanya. (Sebagian ulama berpendapat seperti ini)
Manfaat lain dari ibadah dan puasa di bulan Sya'ban adalah sebagai kesempatan untuk melatih diri dalam persiapan menghadapi Ramadhan.
Aisha Radiallahu anhu mengatakan, "Rasulullah SAW biasa berpuasa sampai kami mengira dia tidak akan pernah berbuka, dan tidak berpuasa sampai kami mengira dia tidak akan berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa selama sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah melihat dia berpuasa lebih dari yang dia lakukan di bulan Sya’ban." (HR Bukhari)
Ini juga saat yang tepat untuk menggabungkan kebiasaan yang bermanfaat dan tindakan ibaadah (ibadah) ekstra, seperti sedekah (amal), doa harian, tahajud, istighfar dan membaca Alquran.
Merayakan Sya’ban
Sya'ban adalah bulan Rasulullah SAW. Ini adalah bulan penting dalam persiapan Ramadhan SAW, dan bulan yang menjadi tuan rumah shab-e-baraat, tanggal 15 Sya'ban yang merupakan salah satu malam paling suci dalam setahun, menurut sejumlah ulama. Umat Muslim merayakannya dengan memanjatkan doa, menghabiskan waktu bersama dan membangun jembatan dengan orang yang dicintai, dan umumnya memperbanyak zikir mereka.
Rayakan Sya'ban dengan Bersedekah
Salah satu pahala yang paling mulia ketika Sya’ban adalah sedekah. Sedekah adalah sarana penyucian diri kita dalam persiapan menyambut Ramadhan.
Sebagai bulan Nabi Muhammad SAW, kita harus menghormatinya dan menunjukkan rasa terima kasih kita atas rahmatnya dalam membantu orang miskin dan membutuhkan atau membantu anak yatim. Ini adalah perbuatan yang sangat dicintai oleh Rasulullah SAW.
Doa, Tasbih dan Hadits untuk Sya'ban
Nabi Muhammad SAW mengatakan, "Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulan saya dan Ramadhan adalah bulan umat saya." (HR Imam as-Suyuthi) (Ada perbedaan pendapat terkait hadis ini)
Sebagai bulan Nabi Muhammad SAW, Sya'ban adalah waktu yang tepat untuk belajar tentang kehidupannya yang diberkati (Sirah), mengirimkan salam (sholawat) yang lebih banyak kepada-Nya dan untuk mencoba serta menerapkan lebih banyak tindakan sunnah dalam hidup kita.
Nabi Muhammad SAW berkata, "Orang yang paling dekat dengan saya pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak mengirimkan sholawat kepada saya." (HR At-Tirmidzi).
“Ketika malam pertengahan Sya’ban, habiskan malamnya dengan berdoa dan berpuasa pada hari itu. Karena Allah turun saat matahari terbenam pada malam itu ke langit terendah dan berkata, "Apakah tidak ada orang yang akan meminta pengampunan kepada-Ku, agar Aku memaafkannya? Apakah tidak ada orang yang akan meminta kepada-Ku rizki sehingga Aku dapat memberinya rizki? Apakah tidak ada orang yang tertimpa kesulitan, agar aku membebaskannya?' Demikian seterusnya, hingga fajar menyingsing." (HR Ibn Majah) (Ada perbedaan pendapat mengenai keaslian riwayat ini)
Doa Nabi Muhammad SAW, "Ya Allah, berkati kami di Rajab dan Sha'ban dan memungkinkan kami untuk mencapai Ramadhan." (HR Ahmad)
Ini menunjukkan pentingnya Sya'ban dalam membantu kita untuk mempersiapkan Ramadhan.
Puasa di bulan Sya'ban
Sha'ban adalah bulan di mana Nabi Muhammad SAW biasa berpuasa sunnah paling banyak dan puasa Sya'ban sangat penting bagi umat Islam.
Aisyah Radiallahu anhu mengatakan, "Rasulullah SAW biasa berpuasa (terus menerus) sehingga kami mengatakan bahwa dia tidak akan membatalkannya, dan dia tidak berpuasa sama sekali sampai kami mengatakan bahwa dia tidak akan berpuasa. Dan aku tidak melihat Rasulullah menyelesaikan puasa sebulan, kecuali Ramadhan, dan aku tidak melihat dia berpuasa lebih banyak di bulan lain selain bulan Sya'ban. (HR Muslim).
Jika kamu sedang mencari cara untuk mempersiapkan Ramadhan dan melakukan perbuatan yang diridhoi Allah SWT selama bulan di mana amal dinaikkan, tidak ada cara yang lebih baik selain mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW.
“Dan barangsiapa mencintai sunnahku, dia telah mencintaiku; dan siapa pun yang mencintaiku akan bersamaku di surga. (HR At-Tirmidzi).
Sebagai bulan Nabi Muhammad SAW, mengikuti sunnah dan puasa di bulan Sya'ban sangatlah penting.
Banyak umat Islam juga berpuasa di bulan Sya’ban sebagai cara mengqodo puasa Ramadhan sebelumnya sebelum Ramadhan berikutnya dimulai.
Puasa yang dianjurkan di bulan Sya’ban tahun 2023 ada di mana saja sepanjang 21 Februari hingga 22 Maret 2023. Pada 7 Maret adalah tanggal 15 Sya’ban.
Keutamaan Sya'ban
Ramadhan adalah bulan dimana umat Islam diwajibkan berpuasa selama 30 hari. Bagi banyak orang, ini adalah kesempatan untuk mengatur ulang kondisi fisik, spiritual, dan mental seorang Muslim sambil mengabdikan diri untuk beribadah dan melaksanakan perintah-perintah Allah SWT.
Namun, seperti tugas apapun yang dilakukan dengan baik, itu membutuhkan beberapa pelatihan.
Itu sebabnya Sya’ban adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri untuk mencapai perhatian, kesadaran, dan disiplin diri yang ditawarkan Ramadhan.
Sya’ban sering dianggap sebagai bulan terabaikan karena letaknya di antara dua dari empat bulan suci, Rajab dan Ramadhan.
Namun, Nabi Muhammad SAW menganggapnya sebagai bulan yang istimewa untuk persiapan Ramadhan dan bulan itu memiliki banyak manfaat yang bisa kita peroleh.
Ini adalah bulan yang penting untuk mencari pengampunan, menerapkan lebih banyak sunnah dalam hidup kita, meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah sehingga kita dapat menuai pahala Ramadhan.