Menkeu Dorong Perempuan Lebih Berkiprah di Era Ekonomi Digital

Menkeu menilai, digitalisasi ekonomi memberikan peluang bagi perempuan.

Republika/Iit Septyaningsih
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan kinerja APBN dalam konferensi pers virtual, Rabu (22/2/2023). Sri Mulyani Indrawati mendorong perempuan agar lebih mampu berkiprah di era ekonomi digital saat ini.
Rep: Iit Septyaningsih Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendorong perempuan agar lebih mampu berkiprah di era ekonomi digital saat ini. Ia menyebut, digitalisasi ekonomi memberikan peluang besar bagi perempuan untuk berkontribusi. Akan tetapi, pada saat sama tetap bisa mempertahankan perannya dalam keluarga.

Ia menjelaskan, situasi pandemi memunculkan banyak peluang bagi perempuan melalui platform digital, digital marketplace, dan sebagainya. "Hal tersebut memberikan fleksibilitas bagi perempuan tetap tinggal di rumah merawat anak-anak, mengurus rumah, dan pada saat sama bisa lebih produktif sebagai pengusaha," ujar Sri Mulyani dalam Empowering Women to Shape the Future of Jobs yang diselenggarakan Bank Dunia secara virtual, beberapa waktu lalu.

Meski begitu, ia memaparkan sejumlah hambatan yang harus diatasi supaya perempuan dapat lebih berpartisipasi dalam perekonomian. Hambatan tersebut meliputi nilai keluarga, budaya, agama, peraturan, serta pandangan tentang perempuan yang dianggap kurang kompeten karena tidak mempunyai pendidikan memadai di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).

Penguatan literasi digital kepada perempuan juga dinilai menjadi aspek penting yang harus diperhatikan. Oleh karenanya, Sri Mulyani mendorong perempuan tak hanya mengenyam pendidikan dasar, tapi juga terpacu supaya bisa meraih pendidikan tinggi, khususnya di bidang STEM.

Baca Juga


Dari sisi pemerintah, dia memaparkan sejumlah program guna memastikan perempuan di Indonesia siap menghadapi era ekonomi digital dan ekonomi yang lebih hijau. Program itu meliputi gerakan 1.000 startup digital dari Kementerian Kominfo yang sebagian partisipannya merupakan perempuan. 

Kementerian Koperasi dan UKM pun meluncurkan program Kakak Asuh UMKM serta Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Di Kementerian Keuangan, Menkeu mempromosikan layanan keuangan yang terjangkau bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mayoritas pelakunya perempuan. 

Kemenkeu turut mendorong pemberdayaan perempuan melalui Gender Budget Tagging (GBT). "Hal tersebut guna memastikan anggaran kita memberikan kesempatan sama bagi perempuan," ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler