Perempuan Punya Peran dalam Transisi Energi

Peran Wanita dalam Transisi Energi sangatlah penting

retizen /Nurul Akmal
.
Rep: Nurul Akmal Red: Retizen

Industri energi sering dianggap sebagai "ladang manusia". Jarang sekali peran perempuan muncul dan muncul sebagai pelaku di sektor energi khususnya di Indonesia. Padahal, perempuan memiliki peran strategis yang sama dengan laki-laki dalam pengembangan energi terbarukan. Bahkan perempuan memainkan peran kunci sebagai pemberi pengaruh perubahan perilaku di ruang transisi energi. Kita bisa memulai ini dalam dimensi terkecil atau melihatnya sebagai sebuah keluarga. Mengutip Sekjen Aliansi Perempuan Indonesia (KPI), Dian Kartika Sari, krisis energi yang ingin kita hindari ke depan memang memiliki dampak berbeda bagi laki-laki dan perempuan. Bagi perempuan, efek krisis energi meningkatkan stres fisik dan psikologis. Karena di Indonesia, beban rumah tangga terutama dipikul oleh para wanita yang tinggal di pedesaan.


Ibu Memasak

Peran perempuan di Indonesia yang masih sangat erat kaitannya dengan peran domestik, membuat perempuan dapat menjadi penentu sekaligus rentan terhadap dampak perilaku konsumsi energi keluarga atau rumah tangga. Wanita memainkan peran kunci dalam membuat rumah tangga lebih hemat energi dan mengurangi emisi, misal dalam menghemat listrik dan air serta mengurangi limbah rumah tangga. Di sisi lain, perempuan juga rentan terhadap dampak positif dan negatif dari konsumsi energi.

Di desa-desa yang penduduknya masih menggunakan sumber energi alami seperti pemanas kayu bakar atau listrik dari generator bensin-listrik untuk menerangi rumahnya, ketersediaan energi terbarukan menjadi sangat penting. Ketersediaan energi terbarukan sangat membantu mempermudah kehidupan di desa-desa yang tidak terjangkau oleh tiang listrik negara. Beban tersebut meliputi beban fisik (energik) untuk mencari dan mengumpulkan kayu bakar, biaya untuk membeli bahan bakar. Kemungkinan kesulitan bernafas akibat asap dan akibat lain dari pembakaran kayu.

Dalam hal akses terhadap energi terbarukan, baik dalam bentuk pengetahuan maupun teknologi, perempuan harus mendapat bagian yang sama dengan laki-laki. Misalnya, akses ke informasi dapat memberi perempuan wawasan tentang jenis energi apa yang memenuhi kebutuhan mereka. Akses ke teknologi dapat memberikan peluang bagi perempuan untuk memainkan peran lebih besar dalam efisiensi dan transisi energi. Semakin banyak wanita berpartisipasi dan berpartisipasi dalam transisi energi, semakin banyak wanita lain yang terbantu dan pada akhirnya semakin cepat mereka dapat berpartisipasi dalam mendukung transisi energi di tempat kerja.

sumber : https://retizen.id/posts/203093/perempuan-punya-peran-dalam-transisi-energi
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler