Senjata-Senjata yang Digunakan dalam Perang di Ukraina

Rusia tidak hanya menggunakan senjata-senjata produksi dalam negeri.

AP Photo/Evgeniy Maloletka
Seorang prajurit Ukraina membawa rekannya yang terluka yang dievakuasi dari medan perang ke sebuah rumah sakit di wilayah Donetsk, Ukraina, Senin, 9 Januari 2023.
Rep: Lintar Satria Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, Pada awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengungkapkan kekhawatirannya, Cina mulai memberikan bantuan pada Rusia dalam perang di Ukraina. Meski laporan awal menyebutkan Cina hanya akan mengirimkan 'bantuan tak mematikan', ada juga kemungkinan Beijing akan menyediakan 'dukungan mematikan'.

Baca Juga


Walaupun sempat muncul laporan Rusia mulai kehabisan amunisi, serangan udara mereka belum juga berhenti. Sudah setahun penuh melancarkan serangan skala masif ke negara tetangga, senjata Rusia seakan tidak ada habisnya.

Sebagai produsen senjata, Rusia tidak hanya memiliki banyak senjata dan amunisi, tetapi juga berbagai jenis dan kegunaan. Berdasar pada temuan di medan perang, Rusia tidak hanya menggunakan senjata-senjata produksi dalam negeri.

Prajurit Rusia juga membawa senapan-senapan yang diproduksi negara lain. Seperti submachine gun (SMG) Heckler & Koch MP5 produksi Jerman dan M1928 Thompson dan KRISS Vector dari AS. Meski SMG dalam negeri seperti PPSh-41, PPS-43, OTs-02 Kiparis, PP-2000, AEK-919K, PP-19 Bizon, PPK-20 Vityaz, PP-90, PP-90M1, PP-91 KEDR, dan PP-93 tetap menjadi andalan.

Sementara shotgun yang digunakan prajurit Rusia semuanya produksi dalam negeri, baik dari zaman Uni Soviet maupun Federasi Rusia. Seperti Saiga-12, KS-23K, TOZ-87, RMF-93 Rys-F, Molot Bekas-M, Vepr-12, MTs255, dan MTs 21-12. Begitu pula dengan senapan semi-otomatis, prajurit Rusia membawa SVT-40, SKS,  TOZ-78 dan Zastava M59/66.

Senjata anti-pesawat self-propelled Rusia Tunguska mengambil bagian dalam latihan komando dan staf strategis Vostok 2022 di tempat pelatihan Uspenovakyi, di Yuzhno-Sakhalinsk, Timur Jauh Rusia, Rusia, 04 September 2022. - (EPA-EFE/YURI KOCHETKOV)

Untuk bahan peledak seperti granat Rusia menggunakan produksi zaman Uni Soviet, seperti RG-41, F-1, RGO, RGD-5 dan RGN. Begitu pula dengan peluncurnya, GP-25 Kostyor, RGM-40 Kastet,  GM-94, AGS-17 Plamya, dan AGS-30 Atlant. Hanya yang terakhir yang diproduksi Federasi Rusia.

Sistem artileri Rusia seperti peluncur roket dan recoilless rifle lebih variatif. Seri RPG banyak digunakan di Ukraina, mulai dari RPG-7, RPG-18 Mukha, RPG-22 Netto, RPG-26 Aglen, RPG-27 Tavolga, RPG-28 Klyukva, RPG-29 Vampir, dan RPG-30 Kryuk.

Rusia juga menggunakan SPG-9 Kopyo dan PSRL-1 yang merupakan salinan recoilless rifle AS. Tapi prajurit Rusia juga menggunakan Instalaza C90 produksi Spanyol,  M136 AT4 produksi Swedia, Panzerschreck milik Nazi Jerman, Panzerfaust 3 yang diproduksi Jerman modern, M72 LAW dari Amerika, M141 Bunker Defeat Munition dari Amerika, MATADOR (man-portable, anti-tank, anti-door) yang diproduksi Jerman, Israel dan Singapura, dan recoilless rifle Carl Gustaf 8.4 cm produksi Swedia.

 

Tidak hanya senjata-senjata panggul yang dibawa prajurit, Rusia juga tidak hanya mengandalkan teknologi dalam negeri untuk senjata-senjata canggihnya. Seperti rudal jelajah 9M727. Rudal yang dapat bermanuver di ketinggian rendah dan menghindari radar tersebut berisi 31 komponen negara asing.

Berdasarkan penelusuran lembaga think tank  Royal United Services Institute, bagian teknologi 9M727 diproduksi Instruments Inc and Advanced Micro Devices Inc yang bermarkas di Texas, AS dan Cypress Semiconductor yang kini dimiliki perusahaan Jerman, Infineon AG.

Sejak invasi dimulai Rusia menggunakan rudal jelajah  Kh-55 dan Kh-101 yang ditembakan pesawat bomber, rudal laut Kalibr dan rudal darat Iskander. Moskow juga menggunakan sistem rudal darat-ke-udara S-300 untuk menembak target-target di darat.

Rusia juga menggunakan tank dalam negeri di Ukraina, hampir semua seri T digunakan dalam perang tersebut. Mulai dari T-62, T-64, T-72, T-80, dan T-90. Begitu pula dalam serangan udara, Rusia menggunakan semua seri Sukhoi dan Tupolev.

Di udara Rusia mengerahkan Sukhoi Su-24,Su-25, Su-27, Su 30, Su-34, Su-35, dan Su-57. Sementara seri Tupolev, Rusia mengerahkan Tu-22M, Tu-95, Tu-214R dan Tu-160. Moskow juga menggunakan pesawat multifungsi empat mesin Ilyushin Il-76.

Di laut Rusia mengerahkan kapal fregat Admiral Grigorovich dan kapal jelajah Project 1134B Berkut B kelas Kara dan Project 1164 Atlant kelas Slava.

Tank Leopard 2 A7V baru dari Angkatan Darat Jerman berdiri di halaman barak selama seremonial penyerahan Batalyon Tank 104 di Pfreimd, Jerman, Jumat, 3 Februari 2023. - (Daniel Karmann/dpa via AP)

Di sisi yang berlawanan sebagian besar senjata yang Ukraina gunakan berasal dari luar negeri. Terutama beberapa bulan terakhir. Ukraina akhirnya mendapatkan tank tempur modern yang menurut mereka dapat menciptakan terobosan dalam perang ini.

Jerman dan sekutu-sekutu Barat lainnya mengirimkan tank Leopard 1 dan Leopard 2. Tank Leopard 2 yang seberat 64 ton lebih berat dibandingkan tank serupa milik Rusia. Senjata utamanya membutuhkan amunisi dari Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Ukraina juga menerima Challenger 2 dari AS. Tank sebesar 75 ton dan dioperasikan empat orang awak dapat menahan serangan langsung dan amunisi yang digunakan tidak perlu standard NATO.

AS juga mengirimkan tank M1 Abrams yang seberat 67 ton dan dapat menerima serangan langsung. Tapi bahan bakarnya lebih boros dari tank jenis lain.

(FILE) - Tank Abrams Angkatan Darat AS ditembakkan selama latihan militer Saber Strike di area pelatihan militer Adazi, Latvia, 11 Juni 2016 (diterbitkan ulang 25 Januari 2023). AS akan mengirim sekitar 31 tank M1 Abrams mereka ke Ukraina. - (EPA-EFE/VALDA KALNINA )

Ukraina juga menerima kendaraan tempur lapis baja Stryker dan Bradley dari AS. Stryker dapat bergerak lebih lincah di perang dalam kota sementara Bradley memiliki pelindung lebih kuat dibandingkan kendaran tempur Rusia dengan jenis yang sama.

Ukraina juga menerima sistem pertahanan udara S-300 yang digunakan untuk menghalau rudal atau pesawat Rusia dan juga dapat digunakan untuk menembak target di darat. Kiev juga menggunakan rudal Starstreak yang berfungsi menghancurkan helikopter dan pesawat kecil musuh. Sistem senjata ini dapat dioperasikan dengan cepat dan tidak banyak cara untuk menghalaunya.

Ukraina juga memiliki drone Bayraktar TB2 dari Turki yang ongkos produksinya lebih murah dibanding pesawat tanpa awak AS. Drone ini digunakan untuk menyerang atau menemukan target artileri musuh. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler