Demi Pertumbuhan Pelanggan, Netflix Putuskan Turunkan Harga 

Konsumen mulai mengurangi pengurangan karena kekhawatiran akan terjadi resesi.

AP Photo/Dan Goodman
Logo Netflix. Netflix Inc menaikkan harga berlangganan bulanannya untuk wilayah Amerika Serikat dan Kanada.
Rep: Meiliza Laveda Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Layanan streaming Netflix mengatakan bahwa perusahaan tersebut telah memangkas harga paket langganannya di sejumlah negara. Hal ini dilakukan guna mempertahankan pertumbuhan pelanggan di tengah persaingan yang ketat.


Namun, saham Netlix diketahui juga turun hampir 5 persen. Tahun lalu telah terjadi persaingan yang ketat dalam industri streaming karena ledakan yang didorong oleh pandemi yang memudar.

Konsumen mulai mengurangi pengurangan karena kekhawatiran akan terjadi resesi. Ini membuat perusahaan untuk menyusun kembali strategi.

Menurut Wall Street Journal, pemotongan harga terjadi di beberapa negara di Timur Tengah, Afrika sub-Sahara, Amerika Latin, dan Asia. Pemotongan berlaku untuk tingkatan tertentu Netflix.

Netflix, yang beroperasi di lebih dari 190 negara, telah berupaya untuk meningkatkan pangsa pasarnya di kawasan internasional yang lebih baru seiring pasar Amerika Serikat (AS) dan Kanada yang jenuh. Awal bulan ini, perusahaan menyusun rencana untuk menindak berbagi kata sandi untuk akun di platform streaming-nya.

Dilansir Reuters, Jumat (24/2/2023), perusahaan menambahkan sekitar 7,6 juta pelanggan pada kuartal keempat (Q4) setelah kehilangan pelanggan pada paruh pertama tahun 2022 karena saingan seperti Paramount+ dan Disney+ meraup pelanggan.

Namun, pendapatan rata-rata per keanggotaan menurun di seluruh wilayah dalam tiga bulan terakhir tahun 2022. "Kami selalu mencari cara untuk meningkatkan pengalaman anggota kami. Kami dapat mengonfirmasi bahwa kami memperbarui harga paket kami di negara tertentu," kata juru bicara perusahaan. Namun, juru bicara itu tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang pemotongan harga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler