Nabi Muhammad Menjawab Apa yang Membuat Mayat Sakit di Dalam Kubur

Di balik keheningan kuburan, bisa jadi kegaduhan besar tengah terjadi di dalamnya.

ANTARA
Pemakaman (ilustrasi). Nabi Muhammad Menjawab Apa yang Membuat Mayat Sakit di Dalam Kubur
Rep: Muhyiddin Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah meninggal dunia, sebagian manusia akan merasakan kehidupan di alam kubur. Kesengsaraan di dalamnya menjadi pertanda akan sinyal kengerian dan kepedihan yang lebih dahsyat selanjutnya.

Baca Juga


Karena itu, Utsman bin Affan mengucurkan air mata saat melihat kuburan. Di balik keheningan kuburan, bisa jadi kegaduhan besar tengah terjadi di dalamnya, di mana malaikat menghukum penghuninya dengan besi hingga teriakannya yang keras bisa didengar makhluk sekitarnya, kecuali jin dan manusia.

Andai jin manusia mendnegar, tentulah akan pingsan karenanya. Rasulullah SAW bersabda, “Jika seseorang dapat mendengar apa yang didengar oleh binatang (adzab kubur), maka mereka akan histeris.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam Kitab Ushfuriyah karya Syekh Muhammad bin Abu Bakar al-Ushfuri terbitan Diva press dijelaskan bahwa kepedihan yang dialami orang-orang di alam kubur berkait juga dengan manusia yang masih berada di alam nyata.

Seseorang yang  telah pergi ke tempat penantian menuju akhirat tersebut merasakan suatu kemudharatan atas perilaku keluarganya uang masih hidup. Mereka merasa sedih dan susah jika melihat keluarganya bermaksiat kepada Allah SWT.

Dalam sebuah hadits riwayat Sufyan dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya perbuatan orang-orang hidup ditunjukkan kepada keluarga dan orang tua mereka yang sudah meninggal. Apabila perbuatan itu baik, mereka memuji Allah dan merasa senang. Namun, apabila mereka melihat sebaliknya, mereka berkata, ‘Ya Allah, jangan Engkau matikan mereka sehingga Engkau memberi petunjuk kepada mereka.”

Nabi berkata, “Di dalam kubur, mayat merasakan sakit sebagaimana ia sakit pada waktu hidup.”

Dikatakan, “Apa yang dapat membuat mayat sakit?”

Nabi kembali bersabda, “Sesungguhnya mayat tidak melakukan dosa, tidak berselisih dan bermusuhan dengan seseorang, serta tidak menyakiti tetangga. Kecuali, apabila engkau bermusuhan dengan seseorang yang mencela dirimu dan kedua orang tuamu. Maka, kedua orang tuamu tersakiti karena kejelekan itu. Dengan juga, mereka akan merasakan senang ketika kebaikan terhadap hak mereka ditunaikan.” 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler