Janji Kubu Anies Soal Keberlanjutan Program Jokowi
Kubu pendukung Anies Baswedan mengusung perubahan dan keberlajutan pembangunan.
REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar, Wahyu Suryana, Dessy Suciati Saputri
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Hermawi Taslim mengatakan bahwa perubahan adalah keniscayaan dalam pergantian kepemimpinan. Itulah yang diusung oleh bakal calon presiden (capres), Anies Baswedan yang juga akan melanjutkan program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bermanfaat untuk rakyat.
"Akan melaksanakan apa yang disebut dengan keberlanjutan dan perubahan, meneruskan hal-hal yang baik buat rakyat. Bukan hanya yang ada di zaman Jokowi, tapi juga di zaman semua presiden yang pernah ada di Indonesia," ujar Hermawi saat dihubungi, Selasa (28/2/2023).
Menurut Hermawi, jika terpilih sebagai presiden periode 2024-2029, Anies akan melaksanakan program-program yang sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan. Salah satunya adalah pembangunan dan pemindahan ibu kota negara (IKN).
"Bukan hanya oleh Anies, tapi oleh siapapun yang terpilih jadi presiden. Contohnya IKN, itu kan payung hukumnya UU, tidak ada alasan untuk tidak melanjutkan segala yang di perintahkan oleh undang-undang," ujar Hermawi.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu dalam pidato Rakernas PKS di Jakarta pekan lalu, mengatakan, bahwa jika pihaknya diberi amanah berada di pemerintahan, akan ada kesinambungan dari pemerintahan sebelumnya. Jika Anies Baswedan terpilih sebagai presiden periode 2024-2029, PKS disebut akan melanjutkan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Syaikhu menjelaskan bahwa tema Rakernas PKS tahun ini adalah 'Menang Bersama Rakyat'. Seluruh elemen PKS berhimpun dalam satu ikatan dan semangat yang sama dalam melayani rakyat Indonesia.
Jika ada masyarakat yang bertanya, apa yang akan dilakukan oleh PKS jika diberi amanah untuk memimpin? Ia menjawab bahwa PKS akan membangun Indonesia dengan prinsip perubahan dan keberlanjutan.
"Keberhasilan pembangunan yang sudah dilakukan oleh pemerintah periode sebelumnya akan dilanjutkan dan ditingkatkan. Kemudian dilengkapi dengan melakukan inovasi pembangunan pada aspek-aspek lainnya yang belum optimal," ujar Syaikhu dalam pidato politik di Rakernas PKS.
Jelasnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah dan prestasi gemilang para pendiri bangsa dan generasi pendahulu. Pemerintahan boleh berganti, namun kesinambungan dalam pembangunan tidak boleh terhenti.
Soekarno telah mewariskan pembentukan nation and character building untuk mempersatukan bangsa yang beragam. Soeharto mewariskan pembangunan yang berkelanjutan. Habibie menjunjung tinggi kebebasan dan upaya pemajuan demokratisasi.
Selanjutnya, Abdurrahman Wahid meneguhkan nilai-nilai keberagaman dan toleransi. Lalu, Megawati menjadi simbol bahwa perempuan juga memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin negeri ini.
"Presiden SBY mampu menghadirkan stabilitas nasional dan memajukan demokrasi. Presiden Jokowi telah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur ke berbagai pelosok negeri," ujar Syaikhu.
Menurut PKS, setiap masa ada pemimpinnya dan setiap pemimpin ada tantangannya. Kepemimpinan nasional mendatang harus mampu melihat sisi baik pemerintah periode sebelumnya dan menggunakan prinsip pembangunan yang berkelanjutan sebagai landasan menjalankan pemerintah ke depan.
"PKS insya Allah mempercayakan sosok yang mampu mewujudkan hal tersebut untuk menjadi Presiden Republik Indonesia selanjutnya kepada Saudara Anies Rasyid Baswedan. Kita percaya Saudara Anies Rasyid Baswedan memiliki kapasitas untuk menyatukan seluruh elemen bangsa," ujar Syaikhu.
"Beliau merupakan sosok pemimpin yang mampu memupuk rasa kebersamaan, bukan menabur sentimen kebencian. Serta punya kapasitas untuk menghadirkan keadilan dan kesejahteraan," sambungnya.
Sekretaris Jenderal PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengamini pidato Syaikhu. "Kita akan terus maju sesuai dengan Jokowi sudah bekerja kita akan bantu. Hal-hal yang bisa kita bantu untuk melanjutkannya," ujar Habib Aboe di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (25/2/2023) malam.
Ditanya, apakah PKS akan melanjutkan pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara jika Anies terpilih? Aboe hanya singkat menjawab, "Kita lihat nanti kepentingan-kepentingan politik pastinya."
Saat menghadiri apel siaga pemenangan PKS di Pemilu dan Pilpres 2024, di Jakarta, Ahad (26/2/2023) Anies memuji presiden-presiden Indonesia dari masa ke masa. Ia menekankan, bangsa yang besar tidak boleh melupakan sejarah dan meninggalkan kesinambungan.
Sebab, seperti pidato Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, di Rakornas PKS, setiap masa ada pemimpinnya dan setiap pemimpin ada tantangannya. Soekarno mewariskan pembentukan negara dan pembangunan karakter mempersatukan bangsa yang beragam.
Kemudian, Soeharto mewariskan pembangunan berkelanjutan. Serta, Habibie yang menjunjung tinggi kebebasan dan pemajuan demokratisasi.
Ada pula Gus Dur yang meneguhkan nilai-nilai keberagaman dan toleransi. Megawati yang jadi simbol perempuan memiliki hak dan kesempatan sama untuk jadi pemimpin dan SBY yang mampu menghadirkan stabilitas nasional dan memajukan demokrasi.
"Serta, Presiden Jokowi, yang telah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai pelosok negeri," kata Anies, Ahad.
Ditemui usai apel siaga PKS, Anies memang belum menjelaskan secara rinci apakah akan melanjutkan program-program Presiden Jokowi jika terpilih sebagai Presiden RI. Tapi, Anies kerap menyampaikan apa saja yang sudah baik bisa dilanjutkan.
Ke depan, ia menekankan, ada tugas dan tantangan untuk melengkapi, meluruskan dan memperkuat pembangunan bangsa. Terutama, pertumbuhan ekonomi kerakyatan, supremasi hukum, penguatan demokrasi, pemerataan kesejahteraan dan keadilan.
Anies menekankan, prinsip-prinsip pendekatan dan kebijakan pembangunan dan pengelolaan pemerintahan di DKI Jakarta dapat menjadi gambaran. Sekaligus, dapat menjadi tolak ukur atas apa yang akan dilakukannya sebagai Presiden RI nanti.
"Sering kami katakan, bila ingin melihat apa yang akan dilakukan seseorang ke depan, maka lihatlah rekam jejaknya, rekam jejak prediktor terbaik masa depan," ujar Anies.
Dalam pidatonya saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, akhir November 2022 lalu, Presiden Jokowi ingin agar pemimpin Indonesia ke depan bisa menjaga keberlanjutan program pembangunan pemerintah. Keberlanjutan pembangunan bangsa ini harus terus dilanjutkan untuk mencapai Indonesia Emas di 2045.
“Yang sudah kita bangun harus kita jaga keberlanjutannya setuju? Inilah yang harus kita jaga bersama-sama bukan hanya untuk 2024, bukan hanya untuk 2029 tapi untuk Indonesia Emas 2045 dan seterusnya,” kata Jokowi .
Karena itu, ia mengingatkan agar pembangunan yang dilakukan tak hanya untuk kepentingan politik yang hanya sesaat. “Oleh karena itu, jangan hanya karena kepentingan sesaat, kepentingan jangka pendek, kepentingan-kepentingan politik, kemudian lupa menjaga keberlanjutan pembangunan yang telah kita mulai, kemudian menjaga juga, jangan lupa menjaga agar yang sudah di jalur yang tepat ini yang sudah on the right track ini terus bisa dilanjutkan,” jelas dia.
Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan, pembangunan yang telah dilakukan pemerintah ini telah mendapatkan reputasi global. Bahkan, banyak pemimpin negara lainnya yang memuji keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan juga mengendalikan inflasi di tengah gejala resesi global yang terjadi saat ini.
“Pembangunan yang sudah kita lakukan, reputasi global yang sudah kita peroleh, harus kita lanjutkan setuju? Dilanjutkan sampai 2029 setuju? Dilanjutkan sampai 2045 setuju? Dilanjutkan sampai seterusnya, seterusnya, seterusnya,” kata dia.