Dinas Pertanian Evaluasi Produksi Belimbing Dewa di Depok Turun

Produksi belimbing di Kota Depok pada 2022 adalah sebanyak 22.613 kuintal.

ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Pemilik kebun memilah buah belimbing dewi hasil panen di kawasan Rawa Denok, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (24/2/2021).
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Komoditas buah belimbing dewa yang dulu sangat ikonis di Kota Depok, dilaporkan menurun produksinya hingga hampir 2.000 kuintal pada 2022. Menanggapi data dari Badan Pusat Statistik (BPS) itu, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) menyebut akan mengevaluasi masalah di lapangan.

Diketahui dalam rilis BPS berjudul Kota Depok dalam Angka 2023, produksi belimbing pada 2022 adalah sebanyak 22.613 kuintal, turun dari produksi 2021 sebanyak 24.586 kuintal. Kepala DKP3 Kota Depok, Widyati Riyandani mengatakan, penurunan produksi 2022 sebenarnya tidak drastis.

"Kalau dibilang turun, ya tidak karena tahun 2019 di angka 13 ribu sekian, kemudian turun jadi 9.000 pi terus naik jadi 24 ribu gitu kan. Dari 24 kemudian sekarang jadi 22 ribu. Jadi kalau saya melihat posisinya sebenarnya nggak terlalu turun drastis," jelas Widyati kepada Republika.co.id di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Dia mengaku akan mengevaluasi persoalan itu, seperti adanya kemungkinan masalahnya adalah terkait umur dari pohon yang sudah tua. "Ini menjadi evaluasi kami, apakah mungkin karena pohon-pohonnya sudah banyak yang tua sehingga harus diperbaharui, itu kan pendapat saya karena saya harus identifikasi juga totalitas seperti apa," ujar Widyati.


Adapun terkait adanya dua kecamatan yang pada 2022 telah berhenti memproduksi belimbing, ia menyebut hal itu karena alih fungsi lahan. Seperti Kecamatan Cinere yang saat ini sudah menjadi kawasan perkotaan.

"Kalau Cinere itu pasti enggak ada (produksi), karena sudah kota semua. Kalau Limo masih ada belimbingnya, sebetulnya. Kalau lihat posisinya, ini di luar data, sebetulnya yang selalu bisa diandalkan itu di Cimanggis ya Tugu, juga di Sawangan," kata Widyati.

Menurut dia, DKP3 selama ini selalu mendorong produksi berbagai komoditas buah-buahan, terutama belimbing. Di antaranya, menghasilkan bibit berkualitas hingga soal pemasaran.

"Kami kan tetap dalam upaya untuk menghasilkan bibit yang berkualitas, kemudian untuk pemasarannya kami fasilitasi perbulan atau pada event tertentu, seperti ada festival belimbing," ujar Widyati.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler