Uni Eropa Sumbang Rp 1,3 Triliun untuk Badan Pengungsi Palestina
Kontribusi UNRWA untuk pengungsi Palestina sangat diperlukan.
REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS – Uni Eropa (UE) menyumbangkan 82 juta euro atau setara Rp 1,3 triliun (dengan kurs Rp 16.253 per euro) kepada Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Perhimpunan Benua Biru menegaskan komitmen untuk melindungi pengungsi Palestina.
“Melalui kontribusi ini kepada UNRWA dan sejalan dengan Deklarasi Bersama Uni Eropa-UNRWA 2021-2024, Uni Eropa terus memberikan dukungan penting, andal, dan dapat diprediksi untuk memungkinkan UNRWA memenuhi mandatnya melindungi dan membantu pengungsi Palestina, serta memainkan peran stabilisasi di wilayah tersebut,” kata UE dalam pernyataan, Selasa (28/2/2023), dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA.
Dalam sambutannya saat upacara penandatanganan, Perwakilan Uni Eropa Sven Kuhn von Burgsdorff mengungkapkan, kontribusi UNRWA untuk pengungsi Palestina sangat diperlukan. Sebab itu turut berperan menjaga stabilitas kawasan yang kompleks dan menantang.
“Paket senilai 82 juta euro ini sekali lagi menunjukkan komitmen dan dukungan jangka panjang kami kepada UNRWA dan 28 ribu stafnya di lapangan,'' ucap Burgsdorff.
Ia menegaskan, semua memiliki tanggung jawab kolektif terhadap pengungsi Palestina untuk mempertahankan pekerjaan UNRWA, dan UE harus memberikan pendanaan multi-tahunan yang dapat diprediksi dan dapat diandalkan.
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengapresiasi bantuan yang disalurkan UE. “Saya sangat berterima kasih atas dukungan kuat dan andal Uni Eropa kepada UNRWA serta jutaan pengungsi Palestina yang kami layani,” kata Lazzarini.
Dia pun mengamini komitmen UE untuk menaungi pengungsi Palestina. “Pendanaan multi-tahun Uni Eropa menegaskan kembali komitmen UE untuk kesejahteraan serta hak-hak pengungsi Palestina sampai solusi yang adil dan langgeng untuk penderitaan mereka,” ucapnya.
Bulan lalu, UNRWA mengajukan permohonan dana sebesar 1,6 miliar dolar AS. Saat ini UNRWA tengah berusaha mempertahankan programnya di tengah defisit anggaran dan menyusutnya sumber daya manusia.
Saat ini UNRWA, menaungi sekitar 5 juta pengungsi Palestina, menghadapi masalah keuangan. Tahun lalu UNRWA membutuhkan 1,6 miliar dolar AS. Uang itu diperlukan untuk mempertahankan layanan-layanan vital bagi jutaan pengungsi Palestina tahun ini.