Gandeng UI, Kemenag Susun SOP Pelayanan Haji Ramah Lansia
Penyusunan SOP ramah lansia untuk memberikan pelayanan maksimal
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Sekitar 65 ribu jamaah haji tahun 1444 H/2023 M masuk kategori lansia. Untuk itu, tahun ini Kementerian Agama (Kemenag) mengusung tagline Haji Ramah Lansia.
Pesan ini disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief, saat berbicara pada Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil). Agenda ini diselenggarakan Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar.
"Kita akan coba buat SOP agar lebih ramah lansia. Kementerian Agama bekerjasama dengan Universitas Indonesia dalam implementasi pelayanan jemaah haji ramah lansia," kata Hilman dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Kamis (2/3/2023).
Selain menyusun SOP, Kementerian Agama juga disebut sudah menyiapkan sejumlah langkah khusus, agar petugas haji memiliki komitmen tinggi dalam melayani jamaah haji, khususnya lansia.
Upaya lainnya adalah menyiapkan alur pelayanan yang lebih ramah lansia, sejak dari asrama haji. Untuk tahun ini, Hilman menekankan konsep alur layanan di asrama haji juga akan dibuat lebih sederhana.
“Terkait dengan tingginya jumlah jamaah haji lansia, kepada seluruh peserta Rapat Kerja Wilayah Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengoptimalkan peran petugas haji,” tutur dia.
Kepada para Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi, Hilman berpesan untuk melakukan verifikasi jemaah lansia. Verifikasi dimaksud antara lain mencakup pengelompokan jemaah lansia yang masih bisa berjalan dan mereka yang sudah menggunakan kursi roda. "Haji adalah ibadah fisik. Ini harus menjadi perhatian bersama," ucapnya.
Upaya untuk melayani jamaah lansia dengan sepenuh hati juga digaungkan PT Garuda Indonesia, selaku maskapai penerbangan haji. Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyebut Arab Saudi tahun ini awak kabin menjadi suatu hal yang penting bagi jamaah lansia ini.
Dia telah menegaskan kepada para awak kabin untuk fokus dan pro-aktif dalam melayani jamaah. Salah satunya dalam hal penggunaan toilet pesawat. Memang, dia menyebut selalu ada manasik untuk di pesawat termasuk penggunaan toilet. Namun dalam pelaksanaannya, tidak jarang pintu toilet harus ditutup karena jorok dan kotor.
Tahun lalu, dirinya bahkan meminta awak kabin untuk mendampingi jamaah yang akan ke toilet. Mereka bisa kembali diingatkan bagaimana cara menggunakan toilet pesawat dan beberapa fungsi tombol yang ada. Setelah selesai, awak kabin diminta untuk mengecek dan membersihkan.
"Ini bukan part of the job, tapi ini karena mayoritas jamaah belum tahu. Saya minta pendampingan lebih pro-aktif. Saya kumpulkan mereka (awak kabin), saya beri tahu tolong dipahami ini penerbangan pertama jamaah, pasti stressfull. Ya kita put more emphaty," ujar Irfan.