Indonesia Perkuat Kerja Sama dengan Singapura Terkait Ekonomi Digital

RI-Singapura kembangkan sumber daya manusia lewat Program Tech Talents

DOK Tangkapan Layar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. pemerintah menjalin kerja sama dengan berbagai negara, salah satunya Singapura. Indonesia dan Singapura sepakat memperkuat kerja sama di bidang ekonomi digital, khususnya pengembangan sumber daya manusia lewat Program Tech Talents.
Rep: Iit Septyaningsih Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus berkomitmen mengembangkan ekonomi digital melalui berbagai upaya. Komitmen itu tecermin dalam keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023 yang salah satunya mengangkat pembentukan ASEAN Digital Economy Framework. 


Pengembangan ekonomi digital nasional tersebut didukung pula dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Lalu membangun infrastruktur pendukung teknologi seperti data center dan memperbanyak program e-government.

Memaksimalkan upaya itu, pemerintah menjalin kerja sama dengan berbagai negara, salah satunya Singapura. Indonesia dan Singapura sepakat memperkuat kerja sama di bidang ekonomi digital, khususnya pengembangan sumber daya manusia lewat Program Tech Talents

Hal tersebut menjadi bahasan pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Senior Minister and Coordinating Minister for National Security Republic of Singapore Teo Chee Hean di kantor Kemenko Perekonomian. Dijelaskan, pengembangan kualitas sumber daya manusia karena merupakan faktor pendukung dalam meningkatkan kemampuan kompetitif suatu negara.

Melansir keterangan resmi pada Kamis (2/3/2023), program Tech Talents yang sedang dibahas kedua negara dapat dikembangkan supaya saling menguntungkan bagi talenta teknologi muda serta industri dan ekosistem kedua negara. Dalam pertemuan bilateral tersebut Airlangga juga menyampaikan keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada 2022 sebesar 5,3 persen yang merupakan capaian tertinggi dalam 10 tahun terakhir, serta berhasil menjaga tingkat inflasi di angka 5,5 persen.

Beragam faktor yang menopang keberhasilan tersebut yakni investasi, belanja pemerintah, ekspor, dan konsumsi domestik. Pada pertemuan itu, menteri juga saling berdiskusi tentang pengembangan industri manufaktur di Indonesia, terutama di sektor otomotif, Indonesia memiliki kapasitas produksi besar dan telah melakukan ekspor otomotif dengan kandungan lokal tinggi. 

Pada sektor otomotif ini, Indonesia turut membuka peluang untuk pengembangan electric vehicle (EV). Airlangga menyatakan, Indonesia terbuka dengan masuknya investasi asing untuk pengembangan green technology, terutama demi mencapai target net zero emission Indonesia pada 2060 dan membuka seluas-luasnya lapangan pekerjaan di dalam negeri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler