Baznas Gandeng BSSN Amankan Sistem Data dan Informasi dari Serangan Siber

Baznas dan BSSN meluncurkan BAZNAS-CSIRT terkait pengamanan serangan siber.

Dok. Baznas
Peluncuran BAZNAS-CSIRT dilakukan oleh Ketua BAZNAS RI Prof Dr KH Noor Achmad, MA, bersama Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian di Auditorium Achmad Subianto Lantai 5 Gedung BAZNAS, Jakarta, ditandai dengan pemberian surat tanda registrasi oleh BSSN untuk BAZNAS.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) meluncurkan BAZNAS-Computer Security Incident Response Team (BAZNAS-CSIRT). Peluncuran ini dilakukan dalam upaya mengamankan sistem data dan informasi dari serangan siber.

Baca Juga


Ketua BAZNAS Prof Noor Achmad mengatakan, untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat BAZNAS meniscayakan pemanfaatan ruang siber. "BAZNAS harus mengoptimalkan pemanfaatan ruang siber, digitalisasi, menggunakan berbagai jaringan dan berhubungan dengan berbagai aplikasi," kata Noor Achmad, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/3/2023).

Noor menekankan, bagaimanapun BAZNAS berhubungan dengan banyak pihak, perorangan maupun lembaga. Oleh karena itu, sejak awal BAZNAS memperkuat bidang Informasi dan Teknologi (IT).

"Kerja sama dengan BSSN sangat penting dan mutlak karena kalau ada apa-apa kita tetap aman sebab ada pelindungnya," ujar Noor.

Noor Achmad juga menyampaikan terima kasih kepada BSSN karena telah memperkuat sistem data dan informasi, serta mengkader tim BAZNAS. "Kita kerja sama dengan BSSN berarti akan aman, baik secara regulasi, syar'i maupun NKRI," jelasnya.

Noor menambahkan, ketika masyarakat merasa aman maka mudah-mudahan potensi zakat akan meningkat.

Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian mengatakan, tugas dan fungsi BSSN salah satunya adalah mengamankan ruang siber. Menurutnya, selain darat, udara dan laut, negara juga bertanggung jawab untuk mengamankan ruang siber.

"Dulu memang belum tergambar selain darat, laut dan udara. Tapi kini  muncul dunia baru yaitu ruang siber. Ini juga harus dilindungi," kata Hinsa.

Hinsa menjelaskan, meskipun ruang siber sepertinya tidak terbatas tapi sejatinya bisa dipetakan. "Kerja sama dengan BAZNAS juga bertujuan untuk mengamankan ruang siber. Tugas utama CSIRT adalah untuk menjaga sistem elektronik yang  ada secara berkala agar aman dan tidak terjadi gangguan atau sabotase," jelasnya.

Hinsa mengungkapkan, tingginya pemanfaatan IT berbanding lurus dengan ancamannya. Tapi bukan berarti pemanfaatan ruang siber harus dihindari. Sebab sekarang tanpa memanfaatkan ruang siber organisasi akan sulit berkembang. Saat ini, BSSN telah membentuk sebanyak 131 CSIRT di lembaga dan kementerian.

Pimpinan BAZNAS Bidang Teknologi dan Informasi Muhamad Nadratuzzaman Hosen mengatakan, peluncuran BAZNAS-CSIRT yang bekerja sama dengan BSSN bertujuan untuk mengantisipasi serangan siber. Menurutnya, sejak tahun 2001 BAZNAS telah berkolaborasi dengan BSSN melalui aplikasi Simba.

"Perlindungan data muzaki sangat penting dan ada undang-undangnya. Oleh karena itu, dengan bekerja sama BSSN kami merasa aman dan tenang," ungkap Nadratuzzaman.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler