Prabowo Jadi Bakal Capres dengan Angka Pemilih Loyal Tertinggi
Elektabilitas Prabowo dan Gerindra meningkat dari preferensi pemilih generasi Z.
REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjadi sosok potensial calon presiden (capres) dengan pemilih loyalis tertinggi. Hal itu berkaca pada survei Litbang Kompas terhadap 1.202 responden pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023.
Peneliti Litbang Kompas, Reza Felix Citra memaparkan, pendukung tokoh capres untuk 2024 masih didominasi oleh tokoh yang mempunyai popularitas tinggi. Salah satunya adalah Prabowo.
"Prabowo Subianto memimpin dengan pemilih potensial loyalis sebesar 23,5 persen," ujar Reza lewat keterangannya, Jumat (3/3/2023).
Di bawahnya adalah nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan pemilih potensial loyalis sebesar 20,1 persen. Selanjutnya ada bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Adapun sebelumnya, survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Prabowo dan Partai Gerindra meningkat secara bersamaan dari preferensi pemilih generasi Z. Tercatat pemilih Prabowo dari generasi Z sebesar 16,6 persen.
Peningkatan ini merupakan yang pertama sejak survei yang sama digelar Januari 2022. Sementara itu, Partai Gerindra memiliki elektabilitas 17,1 persen atau naik 3,2 persen.
"Kenaikan ini selaras dengan dinamika yang terjadi pada aspek ketokohan, di mana Prabowo sebagai ketua umum partai turut mendulang suara yang signifikan," ujarnya.
Survei sendiri berlangsung pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023 dengan jumlah responden sebanyak 1.202 orang dari 38 provinsi. Jajak pendapat dilakukan melalui wawancara tatap muka dan sampel ditentukan secara acak melalui metode pencuplikan sistematis bertingkat.
Survei Litbang Kompas memiliki tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen.
Dalam sejumlah survei, Prabowo Subianto memang mengalami kenaikan elektabilitas dalam sejumlah hasil survei. Bahkan beberapa di antaranya mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Direktur Indo Strategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam mengungkapkan, naiknya elektabilitas Prabowo tidak terlepas dari tiga faktor utama. Pertama adalah konsolidasinya di berbagai daerah.
"Konsolidasi dan berkunjung menyapa masyarakat yang semakin intensif dilakukan," ujar Arif lewat keterangannya, Kamis (23/2/2023).
Kedua adalah limpahan pendukung Presiden Joko Widodo lantaran adanya indikasi endorse yang dilakukan kepada Prabowo. Faktor terakhir adalah kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.
Hal tersebut semakin terlihat ketika relawan Ganjar bentukan Jokowi Mania (Joman) resmi membubarkan diri. Mereka mengalihkan dukungannya kepada Prabowo yang dinilai memiliki kepemimpinan serupa Jokowi.
"Salah satu contoh bentuk limpahan pendukung Jokowi dapat terlihat dari berubahnya haluan relawan Jokowi Mania, yang semula mendukung Ganjar Pranowo kini mulai merapatkan barisan untuk Prabowo Subianto," ujar Arif.
Di kediamannya di Jakarta pada Kamis (16/2/2023), Prabowo Subianto menerima kunjungan Joman, yang dipimpin oleh Immanuel Ebenezer. Ia mengaku berterima kasih kepada Joman yang akan mendeklarasikan Prabowo 08 sebagai bentuk dukungan terhadapnya di Pilpres 2024.
"Katanya kita dipengaruhi oleh orang-orang sekeliling kita. Kalau sekeliling kita patriot-patriot yang energik, yang gembira, yang optimis, kita jadi gembira dan kita jadi optimis," ujar Prabowo.
Prabowo sendiri telah menerima penjelasan dari Joman yang memutuskan untuk mendukungnya di Pilpres 2024. Katanya, kelompok yang dipimpin oleh Immanuel itu telah mempelajari tulisan-tulisannya.
"Mereka menyatakan telah mempelajari tulisan-tulisan saya, mempelajari pidato-pidato saya, dan menyatakan ingin mendukung saya untuk maju, meminta mandat dari rakyat Indonesia untuk meneruskan perjuangan Pak Jokowi," ujar Prabowo.
"Saya merasa sangat dihormati dan merasa sangat dibesarkan jiwa saya, moril saya, energi saya, saya merasa dengan dukungan mereka, saya tambah muda 23 tahun," sambung Menteri Pertahanan itu.
Dalam sambutannya di acara syukuran 'HUT ke-15 Partai Gerindra' di kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta, Senin (6/2/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyebut, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, berpotensi menjadi yang tertinggi pada Pemilu 2024. Ia yakin, jika kader Partai Gerindra terus bekerja keras, posisi Partai Gerindra pun bisa menjadi yang teratas.
“Jika kerja keras dan didongkrak terus, Partai Gerindra potensial menjadi yang teratas. Dan elektabilitas Pak Prabowo juga potensial menjadi yang tertinggi," kata Jokowi
Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan apresiasi kepada Prabowo dan Partai Gerindra yang terus memberikan dukungan kepada pemerintahan yang dipimpinnya. Dukungan Partai Gerindra, kata dia, sangat membantu pemerintah dalam melakukan berbagai agenda besar bangsa, termasuk mengendalikan pandemi Covid-19.
Selain itu, juga melanjutkan reformasi struktural dan reformasi birokrasi, melanjutkan hilirisasi komoditas sumber daya alam, dan memperbaiki ekosistem untuk UMKM. "Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pak Prabowo dan Partai Gerindra atas dukungannya kepada pemerintahan yang saya pimpin," ujar Jokowi.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari meyakini, bahwa endorsement politik yang dilakukan Presiden Jokowi untuk Pilpres 2024 tertuju kepada Prabowo Subianto. Hal itu, menurutnya, terlihat ketika Prabowo sering menemani Jokowi di berbagai acara.
"Misalnya ada acara olahraga itu Pak Prabowo mewakili Pak Jokowi, ini kan menarik beliau kan bukan Menpora beliau kan Menteri Pertahanan. Ini lebih tepatnya dibaca sebagai endorsement, ketimbang membaca nama-nama yang hadir di acara partai atau ormas," ujat Qodari lewat keterangannya, Jumat (24/2/2023).
Lanjutnya, lebih penting diperhatikan adalah jika ingin mendapat suara dari Jokowi adalah sinyal dari sang calon. Pada titik ini, Prabowo-lah yang paling menunjukkan sinyalnya untuk maju sebagai calon presiden (capres).
"Prabowo memberikan sinyal kuat saya mau dukung Pak Jokowi. Kita lihat beberapa kali pidato Pak Prabowo sering memuji Pak Jokowi dengan keteguhannya keberaniannya," ujar Qodari.
"Termasuk yang paling terakhir Partai Gerindra menyatakan sangat jelas dan tegas akan didukung dilanjutkannya pembangunan IKN," sambungnya.
Ia pun memastikan dengan sinyal-sinyal seperti itu tentunya akan memberikan kode kepada pendukung Jokowi. Khususnya, dalam menunjukkan bahwa Prabowo akan melanjutkan pembangunan pemerintah Jokowi.
"Menurut saya ketimbang Pak Jokowi mending calon itu memberikan sinyal-sinyal atau kode, sehingga nantinya menentukan kemana suara Pak Jokowi akan memilih," ujar Qodari.