Bukan Hanya Plumpang, Pertamina Diminta Analisis Risiko Semua Fasilitas
Pertamina diminta untuk melakukan analisis risiko terhadap seluruh fasilitas.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyikapi terjadinya kejadian kebakaran di area Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang milik PT Pertamina Patra Niaga, Jakarta Utara pada Jumat malam (3/3), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) sudah menurunkan tim dan melakukan inspeksi di lokasi kebakaran. Selain itu, Direktorat Jenderal Migas juga akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mencari penyebab utama kejadian kebakaran guna perbaikan ke depannya. Hal ini dilakukan paralel dengan upaya Pertamina untuk melakukan evaluasi dan perbaikan yang diperlukan terhadap keandalan dan kelayakan pada instalasi dan peralatan yang dioperasikan.
Pertamina juga diminta untuk melakukan analisis risiko terhadap seluruh fasilitas yang dimiliki. "Kami meminta Pertamina melakukan analisis risiko terhadap seluruh fasilitas yang dimiliki," ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi, Sabtu (4/3/2023).
Terkait penanganan korban, Kementerian ESDM terus mendorong Pertamina dalam penanganan korban kebakaran dengan memberikan jaminan penggantian seluruh biaya perawatan di rumah sakit. "Kami sepenuhnya mendukung Pertamina dalam memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia," lanjutnya.
Kepada keluarga korban, Agung mengatakan, Kementerian ESDM menyampaikan duka cita yang mendalam. "Keluarga besar Kementerian ESDM berduka cita yang mendalam atas kejadian ini dan kepada keluarga masyarakat yang menjadi korban, semoga diberikan ketabahan dalam menjalaninya," ujar Agung.