Demokrat: Pertemuan Paloh-Prabowo Perkuat Perlawanan Penundaan Pemilu

Prabowo tegaskan persaingan dalam pemilu maupun pilpres 2024 adalah hal lumrah.

Dok Partai Gerindra
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menemui Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Kabupaten Bogor, Ahad (5/3). (Partai Gerindra).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berupaya membangun budaya kolaborasi antarkekuatan bangsa. Meskipun, ia tak menampik ada perbedaan pandangan dalam cara membangun bangsa ini ke depan.

Baca Juga


Hal itulah yang terjadi dalam pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Perbedaan sikap politik tak membuat keduanya mengurangi intensitas berkomunikasi.

"Soliditas parpol-parpol di parlemen harus diperkuat dalam menghadapi kekuatan di balik layar yang berupaya menunda pemilu," ujar Herzaky lewat keterangannya, Senin (6/3/2023).

"Dari berupaya mengubah sistem proporsional terbuka menjadi tertutup, sampai berupaya menunda pemilu," sambungnya.

Partai Demokrat meyakini, bakal calon presiden (capres) dari koalisi lain adalah petarung dan tak menginginkan adanya penundaan pemilihan umum (Pemilu) 2024. Semuanya siap berlaga dalam kontestasi yang jujur dan adil.

Ia juga meyakini, bakal capres dari koalisi lain tak tergoda mengembalikan negeri ini ke masa kegelapan demokrasi seperti di Orde Baru. Berupaya menunda Pemilu 2024 ataupun malah mengembalikan ke pemilihan presiden melalui MPR.

"Kolaborasi antarelemen bangsa amatlah diperlukan untuk menghadapi tantangan global yang makin hari makin kompleks," ujar Herzaky.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengapresiasi dan berterima kasih kepada Surya Paloh dan jajaran pengurus DPP Partai Nasdem yang berkunjung ke kediamannya. Pertemuan tersebut merupakan bentuk komunikasi antara dua sahabat.

Usai pertemuan tertutup yang berlangsung selama sekira tiga jam itu, Prabowo mengatakan, keduanya bersepakat menghormati keputusan masing-masing partai politik.

"Saya berbicara cukup luas, cukup mendalam, kita dapat suatu kesimpulan tertentu. Kita sepakat untuk saling menghormati keputusan politik masing-masing, kita sepakat bahwa kita ingin suasana bangsa dan negara selalu dalam keadaan damai, dalam keadaan rukun," ujar Prabowo di kediamannya, Padepokan Garuda Yaksa, Kabupaten Bogor, Ahad (5/3).

Menurutnya, persaingan dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024 merupakan hal lumrah. Namun, rivalitas tersebut jangan sampai membuat kerukunan antarpolitikus tersebut rusak bahkan tak berkomunikasi lagi.

"Persaingan, rivalitas itu perlu, bahwa juga kita tidak boleh takut dengan oposisi, tapi oposisi yang selalu konstruktif, selalu damai, dan selalu dalam kerangka NKRI, dan selalu dalam kerangka Pancasila, selalu dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika," ujar Prabowo.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler