PKS: Pertemuan Prabowo-Paloh demi Kebaikan Bangsa

Koalisi Perubahan ingin silaturahim antarpartai politik terus dikembangkan.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menemui Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Kabupaten Bogor, Ahad (5/3).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar AlHabsyi menyambut baik pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Menurutnya, keduanya membicarakan hal yang baik untuk Indonesia.

"Beliau berdua ini negarawan, PKS meyakini apa yang dibicarakan Pak Surya Paloh dan Pak Prabowo pastilah demi kebaikan bangsa dan negara," ujar Aboe lewat keterangannya, Senin (6/3/2023).

Pada tahun politik seperti saat ini, silaturahim berperan baik untuk mengendurkan tensi politik. Mungkin banyak hal akan bisa diselesaikan dalam pembicaraan santai antara elite partai politik.

Lewat silaturahim, para pengurus partai politik bisa mencari titik titik temu atas sejumlah masalah negeri ini. Serta, membawa manfaat bagi kedua belah pihak dan Indonesia.

"Tak ada yang salah dengan silaturahim antara Pak Surya Paloh dan Pak Prabowo. Malah politik silaturahim ini perlu terus kita kembangkan, komunikasi antaranak bangsa itu sangat diperlukan" ujar Aboe.

Surya Paloh menemui Prabowo di Padepokan Garuda Yaksa, Kabupaten Bogor. Usai pertemuan tertutup yang berlangsung selama sekira tiga jam itu, Prabowo mengatakan bahwa keduanya bersepakat untuk menghormati keputusan masing-masing partai politik.

"Saya berbicara cukup luas, cukup mendalam, kita dapat suatu kesimpulan tertentu. Kita sepakat untuk saling menghormati keputusan politik masing-masing, kita sepakat bahwa kita ingin suasana bangsa dan negara selalu dalam keadaan damai, dalam keadaan rukun," ujar Prabowo di kediamannya, Ahad (5/3/2023).

Menurutnya, persaingan dalam Pemilu 2024 merupakan hal yang lumrah. Namun, rivalitas tersebut jangan sampai membuat kerukunan antarpolitikus tersebut rusak bahkan tak berkomunikasi lagi.

"Bahwa persaingan, rivalitas itu perlu, bahwa juga kita tidak boleh takut dengan oposisi, tapi oposisi yang selalu konstruktif, selalu damai, dan selalu dalam kerangka NKRI, dan selalu dalam kerangka Pancasila, selalu dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika," ujar Prabowo.

Prabowo dan Surya Paloh sendiri sudah bersahabat sejak lama, bahkan sebelum keduanya masuk ke kancah dunia politik. Persahabatan tersebut berlanjut hingga hari ini, meskipun keduanya sudah memiliki keputusan politik tersendiri.

"Ini sebetulnya pertemuan dua sahabat yang kebetulan hari ini kita berkecimpung di bidang politik sebagai keterpanggilan kita sebagai warga negara. Sebagai patriot ingin berbakti kepada bangsa dan negara," ujar Menteri Pertahanan itu.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler