Tiket Musik Laris Manis, Ajakan Jokowi Nonton Konser Bukan Sekadar Spontanitas

Pertumbuhan industri ini juga ditandai dengan menjamurnya konser musisi luar negeri.

Republika/Thoudy Badai
Grup vokal Westlife tampil dalam konser yang bertajuk The Wild Dreams Tour di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (9/2/2023). Dalam konteks dunia hiburan, Indonesia merupakan pasar yang empuk untuk penyelenggaraan konser musik. (ilustrasi)
Rep: Santi Sopia Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengaruh dari perkembangan pasar hiburan termasuk konser, dinilai cukup besar bagi industri ekonomi kreatif di Indonesia. Pengamat musik, Buddy Ace mengatakan dalam konteks dunia hiburan, Indonesia merupakan pasar yang empuk.

Baca Juga


Bisa dibilang Indonesia menjadi negara kedua terbesar setelah Amerika untuk pasar hiburan ini. “Amerika punya 300 jutaan penduduk, Indonesia terbesar setelah Amerika, tidak heran K-pop juga punya penggemar terbesar di Indonesia,” kata Buddy dihubungi, Selasa (7/3/2023).

Menurut Buddy, ada 90 persen penduduk Indonesia yang menggunakan media sosial, dengan rentang usia 15-35 tahun. Usia tersebut tergolong produktif dalam konteks industri hiburan.

Pada usia tersebut, umumnya mereka sudah bisa membeli tiket konser sendiri dan datang bersama teman-teman. Jadi itu merupakan salah satu alasan pertama pasar hiburan bisa tumbuh dan berkembang pesat di Tanah Air.

Buddy mengatakan, jika pemerintah tidak melihat potensi tersebut di sektor ekonomi kreatif, maka bisa merugi. Karena inilah tempat terbaik untuk mengadakan gelaran konser dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Fakta tersebut juga membuat Presiden RI Joko Widodo, dalam pidatonya, turut mengajak masyarakat untuk membeli tiket konser. Seorang presiden, menurut dia, tentunya berbicara berbasis data.

“Kata Pak Jokowi kan habiskan uang kalian buat konser, itu bukan pernyataan sekadar spontanitas, dia bicara dengan data, karena 90 persen penduduk ada di media sosial dan 70 persen anak muda,” ujar Budi.

Karena itulah, dunia hiburan memiliki dampak besar terhadap ekonomi kreatif. Pertumbuhan industri ini juga ditandai dengan menjamurnya gelaran konser musisi mancanegara di Tanah Air.

Tidak lama lagi, band legendaris Deep Purple, misalnya, untuk kesekian kalinya akan tampil di Indonesia. Mereka akan tampil di Solo bersama band rock Tanah Air, God Bless, pada 10 Maret 2023.

Hal itu dinilai menjadi indikasi bahwa banyak band legendaris antusias tampil di Indonesia. Dari situ juga, bisa muncul nama-nama pendatang baru yang kepincut untuk hadir mengikuti tren selera musik Indonesia.

Hal ini juga menjadi kesempatan menarik jika dilewatkan para event organizer (EO) dan promotor. Perhelatan lain yang akan jadi sorotan lain yakni konser terbesar Slank yang memasuki usia 40 tahun pada 2023.

Perayaan itu akan dilakukan dengan rangkaian konser Slank yang cukup besar di Gelora Bung Karno (GBK) dan di kota-kota besar. Ada pula Hammersonic pada 18-19 Maret, dan festival-festival menarik lainnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler