Garap Pasar Afrika, BNI Optimalkan Layanan International Banking
BNI adalah bank milik negara yang memiliki mandat menjadi bank global
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI komitmen untuk memperkuat layanan international banking guna semakin mengoptimalkan pasar Benua Afrika.
Direktur Corporate & International Banking BNI Silvano Rumantir mengatakan BNI adalah bank milik negara yang memiliki mandat menjadi bank global untuk mengoptimalkan potensi pasar dunia.
BNI memiliki berbagai produk serta solusi perbankan yang dapat membantu pelaku usaha untuk menembus pasar ekspor, dan sejauh ini sudah berjalan cukup intensif.
Produk tersebut mulai dari pembiayaan ekspor-impor baik untuk korporasi, komersial, hingga pelaku UMKM untuk fasilitas kredit modal kerja, kredit investasi, supply chain financing, fast trex hingga co-financing dengan penjaminan LPEI maupun PPI.
Di samping itu, ada pula fasilitas non cash loan seperti penerbitan letter of credit maupun stand by letter of credit guna memfasilitasi perusahaan di Indonesia untuk berinvestasi di Afrika melalui 21 bank koresponden BNI di 9 Negara Afrika.
Melalui Program andalan BNI Xpora, perseroan mampu mendampingi ekspansi bisnis, business matching, pelatihan dan pendampingan, serta pembiayaan bagi para pelaku UMKM dalam negeri.
"Afrika adalah benua yang memiliki potensi sangat besar sehingga disebut sebagai Future Continent. Tentunya kami akan berupaya memberikan value added guna memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Afrika," katanya, dalam siaran pers.
Silvano menyampaikan potensi ekspor Indonesia ke pasar Afrika secara keseluruhan mencapai 8,16 miliar dolar AS dengan nilai potensi yang belum dimanfaatkan mencapai 4,56 miliar dolar AS.
Adapun, produk ekspor Indonesia ke Afrika secara agregat dengan daya saing tinggi diantaranya adalah produk sawit dan turunannya, sabun, kopi, kendaraan bermotor, pipa, saus, produk kertas dan produk karet.
“Tentunya dalam melayani potensi pasar Afrika ini, sejalan dengan aktifitas BNI lainnya, kami akan terus menjalankan prinsip kehati-hatian perbankan untuk menjaga pertumbuhan yang sehat dan sustain,” pungkasnya.