Pimpin Milan ke Markas Tottenham, Pioli Siap Antisipasi Agresivitas Tuan Rumah

Pioli memperkirakan Tottenham akan bermain lebih agresif dibandingkan leg pertama.

EPA-EFE/MATTEO BAZZI
Pelatih kepala AC Milan Stefano Pioli siap mengantisipasi permainan agresif Tottenham Hotspur.
Rep: Reja Irfa WIdodo Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- AC Milan datang ke markas Tottenham Hotspur pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Kamis (8/3/2023) dini hari WIB, dengan keunggulan agregat 1-0. Namun, pelatih Milan Stefano Pioli tidak mau gegabah dalam menilai kemampuan Spurs membalikkan keadaan pada laga tersebut.

Baca Juga


Pelatih asal Italia itu menilai, Tottenham memiliki kecenderungan untuk jauh lebih agresif dan energik kala tampil pada laga kandang. Untuk aspek ini, Tottenham memiliki sedikit perbedaan dibanding tim asal Inggris lain, yang relatif jarang mengubah pendekatan ataupun gaya permainan.

Pioli mengaku telah menganalisis performa tim besutan Antonio Conte itu saat bermain kandang. Berdasarkan analisis tersebut, eks pelatih Fiorentina memperkirakan, Spurs akan tampil jauh lebih agresif dibandingkan pada leg pertama. Untuk itu, Pioli pun mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi agresivitas Spurs tersebut. 

"Intensitas permainan mereka akan lebih tinggi dan lebih berenergi. Untuk aspek ini, mereka tidak akan bisa mengejutkan kami. Kami sudah bersiap untuk itu,'' ujar Pioli seperti dikutip Football Italia, Rabu (8/3/2023).

Kewaspadaan Pioli ini memiliki dasar yang cukup kuat. Meski menelan kekalahan di dua laga terakhir, Spurs justru tengah berada dalam tren performa positif kala tampil di laga kandang. The Lilywhites tercatat memetik kemenangan pada tiga laga kandang terakhir di semua ajang, termasuk saat membungkam juara bertahan Liga Primer Inggris Manchester City 1-0, awal bulan lalu.

Kendati begitu, selain modal keunggulan agregat, para penggawa I Rossoneri juga memiliki motivasi tersendiri untuk bisa memetik kemenangan di laga ini. Kesempatan melaju ke babak perempat final dan kembali menempatkan diri sebagai salah satu klub papan atas di Eropa tidak mau dilepaskan Milan.

Kembali merumput di Liga Champions pada musim lalu usai absen selama tujuh musim, Milan tampil mengecewakan dengan langsung kandas di fase grup. Kekecewaan itu pun coba dibayar oleh juara bertahan Liga Italia itu dengan keberhasilan untuk terus bertahan di Liga Champions kali ini.

Untuk alasan ini, Pioli mengaku tidak perlu lagi memberikan motivasi untuk anak-anak asuhnya dalam menatap laga ini. ''Para pemain sudah tahu betapa pentingnya laga ini. Kemenangan di laga ini tidak hanya soal melaju ke babak perempat final, tapi juga soal membuka jalur yang lebih baik buat kami di pentas Eropa, terutama setelah kekecewaan pada musim lalu,'' kata Pioli.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler