Waspada! 5 Penipuan Online Ini Sedang Marak Terjadi

Waspadai penipuan berkedok arisan online.

Republika
Waspadai sejumlah kejahatan siber yang berkedok investasi.
Rep: Rahayu Subekti Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Executive Vipe President Center of Digital BCA, Wani Sabu mengungkapkan selama satu bulan, BCA banyak menerima kasus penipuan melalui serangan siber dalam satu bulan hingga 2.000 kasus. Wani menuturkan ada beberapa jenis penipuan yang sering terjadi dengan teknik social engineering.

Baca Juga


"Top lima penipuan online yang sering terjadi yaitu berkaitan dengan handphone, baju, mobil, tas, dan motor," kata Wani dalam diskusi Prima Talk yang berkolaborasi dengan BCA di Senaya City Mall, Rabu (8/3/2023).

Social engineering merupakan teknik manipulasi psikologis yang digunakan untuk memanipulasi orang enggan cara tertentu untuk mengungkapkan informasi rahasia. Selain itu juga untuk memberikan akses ke jaringan yang dilindungi atau melakukan tindakan yang tidak diinginkan lainnya.

Wani menuturkan tahun lalu penipuan tingkat pertama berhubungan dengan jual beli tas bermerek. Wani menuturkan, yang menjadi sasaran kalangan ibu-ibu yang bisanya tidak bisa membeli tas bermerek karena tidak bisa ke luar negeri saat pandemi Covid-19.

Selain itu, pernah juga penipuan yang marak yaitu arisan online. "Ibu-ibu di Jawa Barat paling banyak terkena penipuan karena mereka bilang testimoninya bagus. Padahal yang kasih testimoni juga penjahatnya," jelas Wani.

Wani menuturkan, jika ada nasabah BCA yang terjebak penipuan social engineering, yang pertama perlu dilakukan yaitu hubungi call center. Dia menegaskan, mengamankan rekening merupakan hal pertama yang perlu dilakukan terlebih dahulu.

Setelah itu, korban baru bisa menghubungi polisi. "Bank akan langsung melakukan penundaan transaksi tanpa surat polisi karena bank bisa melakukan penundaan selama lima hari kerja," tutur Wani. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler