Irlandia Tarik Pasukan yang Ditempatkan di Dataran Tinggi Golan Bersama PBB

Saat ini terdapat lebih dari 880 tentara PBB yang bersiaga di Dataran Tinggi Golan.

Reuters
Mobil pasukan perdamaian PBB melewati penyeberangan Quneitr di dekat Dataran Tinggi Golan
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Irlandia akan menarik 130 pasukan infantrinya yang merupakan bagian dari United Nations Disengagement Observer Force (UNDOF) dari Dataran Tinggi Golan. Menteri Pertahanan Irlandia, Michael Martin, mengatakan, pasukan Irlandia yang bersama dengan UNDOF akan ditarik untuk bergabung dengan kelompok European Union (EU) Battlegroup.

Baca Juga


“Penilaian itu sekarang telah selesai, dan saran militer yang diberikan kepada saya adalah bahwa Angkatan Pertahanan harus mengurangi komitmen kami dengan UNDOF sebagai persiapan untuk partisipasi kami dalam Kelompok EU Battlegroup,” kata Martin, dilaporkan Middle East Monitor, Kamis (9/3/2023).

Menurut tim Penguji Irlandia, pasukan tersebut akan pulang pada April dan digantikan oleh Grup Infanteri ke-67. UNDOF bertugas memantau aktivitas di sepanjang garis gencatan senjata pasca perang 1973.

Pemerintah mengatakan, keputusan penarikan pasukan dari Dataran Tinggi Golan mengikuti kesimpulan dari penilaian keberlanjutan komitmen luar negeri Angkatan Bersenjata. Keputusan itu akan memastikan bahwa Angkatan Pertahanan memiliki kapasitas untuk memenuhi komitmen mereka pada EU Battlegroup 2024/2025, serta memungkinkan Angkatan Pertahanan untuk melakukan proses konsolidasi sehubungan dengan komitmen luar negeri mereka dan untuk mempersiapkan pemeliharaan perdamaian di masa depan.  

Pemerintah mengatakan, penarikan pasukan dari UNDOF juga akan meringankan tantangan yang sedang berlangsung sehubungan dengan pengisian peran spesialis tertentu dalam pengerahan di luar negeri.

Dewan Keamanan PBB mengerahkan UNDOF pada 1974 untuk memantau gencatan senjata antara Suriah dan Israel di Dataran Tinggi Golan. Sejauh ini, terdapat lebih dari 880 tentara PBB yang bersiaga di lapangan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler