Tiga Kawasan Rawan Bencana Klaten tidak Terdampak Erupsi Merapi

Tim Reaksi Cepat (TRC) terus memantau dampak erupsi Gunung Merapi ini.

ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (11/3/2023). BPPTKG menghimbau kepada masyarakat untuk mengungsi apabila cakupan wilayah awan panas guguran lebih dari 7 kilometer dari puncak.
Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menyampaikan  tiga kawasan rawan bencana aman dari dampak erupsi Gunung Merapi pada Sabtu siang.

"Informasi dari tiga KRB (kawasan rawan bencana) mengatakan semuanya aman dan terkendali," kata Sekretaris BPBD Klaten, Nur Cahyo di Klaten.

Ia mengatakan kawasan rawan bencana yang aman dari dampak erupsi Gunung Merapi yakni Desa Balerante, Desa Sidorejo, dan Desa Tegalmulyo.

"Yang terbaru dari Sidorejo wilayahnya aman, abu ke arah barat dan barat daya," katanya, menambahkan, wilayah Balerante dan Tegalmulyo juga dalam kondisi aman.

Menurut dia, BPBD Kabupaten Klaten sudah menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke sejumlah lokasi untuk memantau dampak erupsi Gunung Merapi. "Mudah-mudahan kondisi aman. Kami masih pantau kondisi ini," ujar dia.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan Gunung Merapi memuntahkan awan panas guguran ke arah Kali Bebeng dan Kali Krasak pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB.

BPPTKG meminta masyarakat menjauhi area bahaya yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak.




sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler