Italia Perkirakan 680 Ribu Imigran akan Menyebrangi Laut Mediterania ke Daratan Eropa
Sebagian besar dari para imigran itu pernah menempati kamp-kamp tahanan.
REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Laporan intelijen Italia baru-baru ini menyebutkan sekitar 700 ribu para pengungsi dan imigran sudah berada di Libya. Mereka diperkirakan sedang menunggu kesempatan untuk berangkat melalui jalur laut menuju Italia.
Hal itu disampaikan seorang anggota parlemen dari partai sayap kanan, pendukung Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, pada Ahad (12/3/2023). Tetapi seorang pejabat migrasi AS menyebut jumlah itu tidak kredibel.
Anggota parlemen dari partai sayap kanan Tommaso Foti, mengatakan kepada saluran televisi Tgcom24 bahwa dinas rahasia Italia memperkirakan bahwa 685 ribu imigran sudah berada di Libya. Sebagian besar dari para imigran itu pernah ditahan di kamp-kamp tahanan dan bersiap akan berlayar melintasi Laut Mediterania tengah, dengan kapal selundupan.
Smentara itu penjaga pantai Italia pada Ahad (12/3/2023) malam melaporkan bahwa 30 migran hilang dan 17 orang lainnya diselamatkan di sekitar 100 mil laut (180 kilometer) dari pantai Libya setelah kapal yang mengangkut mereka terbalik. Italia menekankan kapal yang terbalik itu terjadi di luar wilayah tanggung jawab pencarian dan penyelamatan otoritas Italia.
Penjaga pantai di wilayah Italia, mengatakan beberapa kapal dagang lain sudah ikut membantu dalam pencarian penumpang kapal lain yang hilang.
Kelompok kemanusiaan Alarm Phone memberi isyarat ke pusat koordinasi nasional Italia dan kepada otoritas Libya dan Malta pada hari Sabtu lalu, bahwa terdapat sebuah kapal dengan 47 orang di dalamnya membutuhkan bantuan.
Angkatan Laut Libya menghubungi pusat koordinasi bantuan maritim yang berbasis di Roma. Mereka juga yang mengirim pesan satelit tentang keadaan darurat ke semua kapal yang sedang berlayar di daerah tersebut, menurut pernyataan penjaga pantai Italia.
Dikatakan kapal motor komersial yang membawa 17 orang yang selamat sedang menuju Italia tetapi pertama-tama akan berhenti di Malta untuk menurunkan dua orang yang sangat membutuhkan perawatan medis.
Juru bicara Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) Flavio Di Giacomo mengungkapkan ada perbedaan antara perkiraan jumlah migran di Libya dengan mereka yang benar-benar siap ingin pergi dari Libya ke Eropa. “Jumlah ini tampaknya merupakan perkiraan, yang juga kami berikan, dari total kehadiran di Libya,” kata Flavio Di Giacomo kepada The Associated Press di Roma.
"Namun dari jumlah itu hanya sebagian kecil yang ingin pergi dan hanya sebagian kecil yang berhasil sampai ke Eropa," kata Di Giacomo menambahkan.
Menurutnya, banyak imigran di Libya berasal dari Niger dan Chad, dua negara Afrika di perbatasan selatan Libya, dan akhirnya mereka terpaksa harus kembali ke tanah air mereka.
Sekitar 105 ribuan imigran mencapai Italia melalui laut pada tahun 2022. Sejak awal tahun ini hingga 10 Maret, sekitar 17.600 imigran tiba di wilayah Italia, termasuk beberapa ribu yang turun di pelabuhan Italia dalam beberapa hari terakhir. Jumlah tersebut mencapai tiga kali lipat jumlah untuk periode waktu yang sama pada dua tahun terakhir.