Seusai Damaikan Iran-Saudi, Xi Ingin Cina Berperan Lebih Besar

Xi menegaskan pentingnya pengembangan teknologi yang lebih cepat dan mandiri.

AP Photo/Andy Wong
Presiden China Xi Jinping.
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Presiden Xi Jinping menyerukan agar Cina memainkan peran lebih besar setelah sukses menjadi tuan rumah perundingan Iran dan Arab Saudi. Mediasi Cina mampu membuat kedua negara memutuskan memulihkan kembali hubungan diplomatik, Jumat lalu.


‘’Cina mesti ikut aktif mereformasi dan membangun sistem pemerintahan global dan mempromosikan inisiatif keamanan global,’’ ujar Xi, Senin (13/3/2023). Ini, ujar dia, bakal menambahkan energi positif bagi terwujudnya perdamaian dan pembangunan dunia. 

Lingkungan internasional yang kondusif tersebut, kata Xi, tentu menguntungkan bagi pembangunan Cina. Ia memang tak memerinci ambisinya tetapi sejak ia memegang tampuk kepemimpinan pada 2012, terus menetapkan kebijakan luar negeri yang tegas. 

Salah satunya, mendesak perubahan di Dana Moneter Internasional (IMF) dan entitas lainnya. Beijing menyebut, mereka gagal mencerminkan kebutuhan dan keinginan negara berkembang. Xi pun membawa Cina menjadi kekuatan ekonomi kedua dunia. 

Perkembangan yang mengkhawatirkan AS, Jepang, Rusia, dan India. Langkah Xi pada awal 2022 pun menghadirkan kekhawatiran yang sama AS dan Australia. Ini terjadi saat Cina meneken kerja sama keamanan dengan Solomon Islands. 

Kemitraan ini, memungkinkan kapal-kapal AL Cina serta pasukan keamanan mereka ditempatkan di negara tersebut. Pidato Xi pada Senin juga menegaskan pentingnya pengembangan teknologi yang lebih cepat dan mandiri. 

Pekan lalu, Menlu Cina Qin Gang mengingatkan soal potensi konflik dan konfrontasi jika AS tak mengubah gaya hubungannya dengan Cina. Terutama terkait isu Taiwan, HAM, Hong Kong, keamanan, dan teknologi. 

 

sumber : ap
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler