Bakteri Penyebab Bau Mulut Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Bakteri penyebab bau mulut dapat tingkatkan risiko peradangan pada jantung.

www.maxpixel.com
Menyikat gigi (ilustrasi). Bakteri yang menyebabkan penyakit gusi dan bau mulut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bau mulut merupakan salah satu masalah kesehatan yang kerap dianggap sepele. Namun, sebuah studi terbaru dari Swiss menemukan bahwa bakteri yang menyebabkan penyakit gusi dan bau mulut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Hal ini dikarenakan kuman yang dikenal sebagai F nucleatum itu dapat meningkatkan peradangan pada jantung.  Penelitian yang diterbitkan di eLife melacak kesehatan jantung lebih dari 3.000 orang selama 12 tahun, dan menguji darah mereka untuk mengetahui adanya antibodi.

Tim menemukan bahwa orang-orang yang memiliki antibodi F. nucleatum dalam darah mereka memiliki risiko serangan jantung dan stroke yang cukup tinggi. Antibodi itu menunjukkan bahwa mereka pernah mengalami penyakit gusi selama hidup.

Baca Juga



"Penelitian ini menambah bukti bahwa peradangan yang dipicu oleh infeksi dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan jantung," kata Profesor Jacques Fellay dari School of Life Sciences, Swiss.

Penyakit jantung adalah istilah umum untuk kondisi yang memengaruhi jantung atau pembuluh darah yang menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukkan tren peningkatan penyakit jantung yaitu 0,5 persen pada 2013 menjadi 1,5 persen pada 2018.

Di sisi lain, tekanan darah tinggi dan kolesterol, merokok, diabetes, serta kelebihan berat badan, menjadi faktor-faktor yang juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Lantas, apa solusinya?

Dilansir dari The Sun, Rabu (15/3/2023), berikut empat hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

1. Pola makan sehat
Pusatkan rencana makan Anda mencakup sayuran, buah-buahan, biji-bijian, polong-polongan, kacang-kacangan, protein nabati, protein hewani tanpa lemak, dan ikan.

2. Aktif secara fisik
Lebih aktif dan berolahraga menjadi salah satu cara terbaik untuk tetap sehat, mencegah penyakit, dan menua dengan baik. Orang dewasa harus melakukan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang atau 75 menit olahraga dengan intensitas yang berat setiap pekan.

3. Tidak merokok
Jika Anda tidak merokok, vape, atau menggunakan produk tembakau, jangan pernah memulainya. Tidak ada produk tembakau yang aman.

4. Kontrol berat badan
Pertahankan berat badan yang sehat dan ideal untuk Anda. Turunkan berat badan jika kelebihan berat badan atau obesitas. Mulailah dengan makan lebih sedikit kalori dan lebih banyak bergerak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler