DPRD: Capaian RPJMD Pemkab Semarang Harus Dipacu
HUT ke-502 Kabupaten Semarang mestinya jadi momentum memotivasi ke depan.
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Berbagai keberhasilan telah dicatatkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, Jawa Tengah, dalam rangka mewujudkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021- 2026 dalam kurun waktu setahun terakhir.
Dengan begitu, capaian ini menjadi bagian dari keberhasilan Pemkab Semarang dalam menyambut momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 Kabupaten Semarang yang jatuh pada Rabu (15/3/2023) ini.
Kendati demikian, sebagai mitra kerja eksekutif, DPRD Kabupaten Semarang memberikan beberapa catatan dan mendorong Pemkab Semarang Semarang untuk segera membereskan di sisa waktu hingga 2026.
Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening mengungkapkan, pada HUT ke-502 Kabupaten Semarang ini mestinya menjadi momentum untuk merefleksikan diri, selain untuk memotivasi ke depan.
Bondan melihat banyak hal yang masih kurang dari apa yang sudah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya, yang mestinya tahun ini harus dibereskan. Mulai dari pelayanan dasar pendidikan, kesehatan, infrastruktur masih perlu banyak percepatan kegiatan dan program-programnya.
Sebagai pimpinan DPRD, ia menilai Kabupaten Semarang saat ini masih dalam kapasitas menuju pencapaian visi dan misi ‘Berdikari’ atau bersatu, berdaulat, berkepribadian, sejahtera, dan mandiri.
Jadi masih ada waktu, karena RPJMD masih sampai 2026 dan sisa waktu ini harus bisa dioptimalkan oleh Pemkab Semarang. “Maka saya berharap visi Berdikari bisa tercapai atau selesai seperti target yang dituangkan dalam RPJMD di 2026 nanti,” jelasnya, usai mengikuti Rapat Paripurna Istimewa HUT Kabupaten Semarang ke-502, di Ungaran.
Sebelumnya, dalam pidatonya, Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha menyampaikan, dengan semangat gotong-royong, kerja sama, dan dukungan berbagai pihak, pemkab telah mampu melaksanakan sejumlah program unggulan.
Antara lain penerbitan Kartu Serasi Pintar, berupa peningkatan pemberian bantuan beasiswa miskin bagi para difabel, siswa berprestasi, mulai dari siswa di sekolah dasar SD, hingga mahasiswa.
Kemudian peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak, pencegahan dan penanganan stunting, serta meningkatkan angka harapan hidup.
“Termasuk tersedianya 56 unit ambulans dan mobil jenazah gratis untuk masyarakat,” kata Ngesti. Selain itu juga mampu mendorong peningkatan kepesertaan BPJS Kesehatan hingga mencapai 88,23 persen dari target 95 persen.
Penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Semarang pada 2022 menjadi sebesar 4,61 persen dengan jumlah balita hybrid peserta sebanyak 13.609. Di bidang ekonomi, lanjut bupati, antara lain diwujudkan dengan pemberian bantuan modal kepada 2.666 UMKM.
Juga pemberian BLT kepada tukang ojek, 518 nelayan, dan 75 operator perahu wisata di Danau Rawapening. Selain itu juga menghibahkan 20 pasar tradisional kepada desa untuk dikelola oleh BUMDes, penyelenggaraan pelatihan kerja untuk disalurkan ke sejumlah perusahaan garmen.
Melalui upaya-upaya dan kerja keras dalam mendorong pemulihan perekonomian, paparnya, Kabupaten Semarang telah mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif di 2022, yakni mendekati pertumbuhan ekonomi Jateng Triwulan III sebesar 5,28 persen.
Sementara di bidang pertanian, telah mampu meningkatkan produktivitas hasil pertanian melalui program pemulihan kesuburan tanah, bantuan sarpras pertanian, hingga peningkatan SDM pertanian.
Kemudian di bidang peningkatan kualitas SDM, Kabupaten Semarang telah mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di atas IPM nasional maupun Jateng mencapai 74,67 persen.
“Di luar itu, masih ada sejumlah capaian pembangunan maupun prestasi yang telah diraih oleh Pemkab Semarang dalam kinerja di 2022,” tegas bupati.