Ukraina: Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Seharusnya Diperpanjang Tanpa Batas Waktu

Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam diperpanjang selama 120 hari.

AP/Efrem Lukatsky
Seorang pemanen mengumpulkan gandum di desa Zghurivka, Ukraina, Selasa, 9 Agustus 2022. Sebelum perang, Ukraina dipandang sebagai lumbung roti dunia, mengekspor 4,5 juta ton hasil pertanian per bulan melalui pelabuhannya. Di bawah kesepakatan yang ditengahi oleh Turki dan PBB, Rusia setuju untuk tidak menargetkan kapal pembawa biji-bijian yang sedang transit.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Duta Besar Ukraina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Sergiy Kyslytsya menyuarakan dukungan untuk perpanjangan Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Ia mengingatkan bahwa idealnya, kesepakatan penting itu seharusnya diperpanjang tanpa batas waktu untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Ukraina di Laut Hitam.

"Black Sea Grain Initiative harus diperpanjang setelah berakhir pada 18 Maret setidaknya selama 120 hari, sebagaimana ditentukan, atau untuk jangka waktu tidak terbatas," kata Kyslytsya ketika berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat, Sabtu (18/3/2023).

Kyslytsya juga menyarankan agar kesepakatan itu diperluas untuk mencakup pelabuhan Ukraina di wilayah Mykolaiv. Pada Juli tahun lalu, Rusia, Ukraina--ditengahi oleh PBB dan Turki--menandatangani perjanjian untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari Yuzhny, Chornomorsk, dan Odesa.

Baca Juga


Pengiriman biji-bijian dari ketiga pelabuhan tersebut sempat terhenti sejak meletusnya perang Rusia-Ukraina pada Februari 2022. Kesepakatan yang masa berlakunya berakhir pada Ahad itu, akan diperpanjang selama 120 hari lagi--dan merupakan perpanjangan yang kedua kalinya.

Belakangan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa kesepakatan itu telah diperpanjang selama 60 hari, bukan 120 hari.

"Kami--baik Kementerian Luar Negeri Rusia dan perwakilan tetap Rusia untuk PBB--telah berulang kali menyatakan bahwa pihak Rusia telah memberi tahu semua pihak dalam kesepakatan bahwa mereka memperpanjang kesepakatan selama 60 hari. Semua pihak telah diberi tahu tentang hal ini secara lisan dan tertulis melalui catatan khusus," kata Zakharova.

sumber : Antara/Anadolu
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler