Bank Muamalat Targetkan Pembiayaan Multiguna Tumbuh Tiga Kali Lipat di 2023
Salah satu produk andalan Bank Muamalat adalah ProHajj Plus.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Muamalat menargetkan produk pembiayaan multiguna tumbuh hingga tiga kali lipat mencapai Rp 1,3 triliun pada 2023. Salah satu produk andalannya adalah ProHajj Plus.
"Karena Bank Muamalat merupakan pemain utama dalam segmen haji dan umrah serta sejalan dengan core business dari BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) selaku pemegang saham pengendali," kata Direktur Operasi dan Digital Bank Muamalat Wahyu Avianto dalam keterangan dikutip Ahad (19/3/2023).
Sebagai informasi, ProHajj Plus merupakan produk pembiayaan kepengurusan pendaftaran porsi haji khusus atau biasa dikenal dengan ONH Plus. Nasabah yang mendaftar haji menggunakan ProHajj Plus akan langsung mendapatkan nomor porsi haji khusus pada tahun berjalan.
Proses pengajuan ProHajj Plus sangat mudah dan pengurusan porsi akan dibantu oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang telah bekerja sama dengan Bank Muamalat.
Selain itu, fokus pembiayaan konsumer lainnya adalah pembiayaan perumahan. Bank Muamalat menargetkan pertumbuhannya bisa mencapai dua kali lipat dari posisi akhir tahun lalu.
Pionir bank syariah tanah air ini telah menyiapkan produk unggulan yang diberi nama KPR Hijrah, yaitu produk pembiayaan untuk kepemilikan rumah tinggal termasuk untuk renovasi dan pengalihan atau take over dari bank lain. Terutama bagi para nasabah yang menginginkan pembiayaannya dilakukan berdasarkan prinsip syariah.
Dalam rangka mengejar target pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumer tersebut, Bank Muamalat membangun Consumer Processing Center (CPC) di enam kota yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar. Hadirnya sistem ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pembiayaan konsumer hingga lebih dari 130 persen pada akhir 2023.
CPC sendiri merupakan penggabungan lokasi kerja unit-unit yang terkait dengan proses pembiayaan konsumer. Adanya CPC ini diharapkan dapat meningkatkan pemenuhan Service Level Agreement (SLA) yang pada akhirnya akan mempercepat proses pengajuan pembiayaan dengan tetap memastikan kualitas yang baik.
Dengan demikian, akan terbentuk customer experience yang positif bagi nasabah dan dari sisi bisnis mampu mendorong pertumbuhan pembiayaan konsumer. "Ke depannya, kami juga akan membangun CPC di wilayah lain,” ujarnya.
Wahyu menjelaskan, pembangunan CPC ini akan berperan penting dalam meningkatkan penjualan produk konsumer. Salah satu potensi bisnis yang diincar perseroan adalah menjadi Bank Penyalur Gaji (BPG) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Selanjutnya, Bank Muamalat akan melakukan penjajakan penawaran pembiayaan multiguna bagi ASN.