Suplemen Populer Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Lambung, Terutama Bagi Perokok
Masyarakat direkomendasikan untuk mendapatkan asupan gizi dari makanan utuh.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beta karoten merupakan senyawa alami yang dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan. Menurut studi dalam World Journal of Clinical, salah satu manfaat dari beta karoten adalah membantu mencegah terjadinya kanker lambung. Namun, konsumsi beta karoten dalam bentuk suplemen justru bisa meningkatkan risiko penyakit tersebut.
Dampak konsumsi suplemen beta karoten terhadap peningkatan risiko kanker lambung diungkapkan oleh Oregon State University, Amerika Serikat. Melalui laman resmi mereka, Oregon State University mengungkapkan bahwa konsumsi rutin suplemen populer itu dengan dosis 20 mg atau lebih per hari bisa meningkatkan risiko kanker lambung.
Peningkatan risiko tersebut tampak lebih signifikan di kalangan para perokok. Pihak Oregon State University menyebut peningkatan risiko kanker lambung bisa terjadi setelah penggunaan suplemen beta karoten secara rutin selama beberapa tahun.
"Konsumsi rutin suplemen B-karoten dengan dosis setara atau lebih besar dari 20 mg per hari selama beberapa tahun bisa meningkatkan risiko kanker lambung, khususnya pada perokok," jelas Oregon State University, seperti dilansir Express, Ahad (19/3/2023).
Pernyataan ini didasarkan pada sebuah meta analisis yang dipublikasikan dalam International Journal of Cancer pada 2007. Meta analisis ini dibuat berdasarkan 13 publikasi ilmiah berbeda mengenai dampak suplemen beta karoten.
Hasil studi menunjukkan bahwa konsumsi suplemen beta karoten untuk pencegahan kanker tidak direkomendasikan. Alasannya, orang-orang yang mengonsumsi suplemen beta karoten secara rutin dengan dosis 20-30 mg per hari tampak memiliki risiko kanker yang lebih tinggi.
Studi berbeda juga menemukan adanya hubungan antar penggunaan suplemen beta karoten dengan risiko kanker lain. Studi dalam Journal of Nutrition menemukan bahwa wanita yang rutin memakan suplemen beta karoten memiliki risiko kanker kulit yang lebih tinggi dibandingkan wanita yang mendapatkan plasebo.
Akan tetapi, Cancer Council of Australia mengungkapkan bahwa konsumsi suplemen beta karoten tampak tak memberikan efek pada risiko kanker lain. Menurut badan kesehatan ini, suplemen beta karoten tak memiliki dampak signifikan terhadap risiko kanker prostat atau kanker kulit nonmelanoma.
Beragam studi ini mengindikasikan bahwa konsumsi beta karoten mungkin berpotensi membahayakan bila dikonsumsi dalam dosis yang lebih tinggi dibandingkan dosis alaminya pada makanan. Menurut Mount Sinai, efek serupa juga kerap ditemukan pada mineral yang dikonsumsi dalam jumlah besar dalam bentuk suplemen, seperti suplemen zat besi dan kalsium.
Oleh karena itu, Cancer Council of Australia lebih merekomendasikan orang-orang untuk mendapatkan asupan gizi, termasuk beta karoten, melalui makanan utuh. Beta karoten bisa didapatkan melalui beragam makanan, seperti sayuran berdaun hijau gelap dan beberapa jenis buah berwarna oranye dan kuning.
Secara umum, beta karoten merupakan jenis karotenoid yang merupakan prekursor penting untuk vitamin A. Sebagai antioksidan, beta karoten dapat membantu mencegah beragam penyakit kronis karena dapat melindungi tubuh dari radikal bebas.
Selain itu, Cancer Council of Australia juga merekomendasikan perokok untuk menghindari suplemen beta karoten. Alasannya, beragam studi mengindikasikan adanya interaksi yang merugikan antara suplemen beta karoten dan kebiasaan merokok.