Harga Avtur Mahal Berimbas ke Harga Tiket, Ini Kata Pelita Air
Harga tiket terjangkau bukan berarti murah karena pelayanan tetap premium.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga avtur menjadi salah satu komponen yang menentukan harga tiket yang dijual maskapai. Direktur Utama PT Pelita Air Service Dendy Kurniawan mengakui harga avtur memang sejak dahulu mahal namun bukan berarti menjadi kendala.
“Jadi saya rasa kita juga jangan manja sebagai maskapai menyalahkan avtur terus ya. Harus kreatif dan efisien,” kata Dendy usai menghadiri seremonial penerbangan perdana Pelita Air Jakarta-Balikpapan di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (20/3/2023).
Mengenai harga tiket, Dendy mengatakan pemerintah sudah memiliki aturan mengenai tarif batas atas (TBA) dan tari batas bawah (TBB). Dendy menuturkan, regulasi tersebut untuk memproteksi konsumen atau penumpang untuk mendapatkan harga terjangkau.
Dendy menegaskan, harga terjangkau bukan berarti dijual murah. “Tidak mudah juga maskapai jual murah di bawah harga pokok produksinya. Kalau tidak nanti jadi rugi nanti,” ucap Dendy.
Pada akhirnya, Dendy menilai keberlanjutan usaha maskapai juga penting. Dia menuturkan. Maskapai memang diminta untuk mendukung kapasitas nasional namun dengan harga tiket yang wajar dan terjangkau bagi masyarakat.
“Pada akhirnya masyarakat juga bisa melihat. Tidak keberatan kok bayar dalam tanda kutip premium selama memang pelayanannya baik dan sesuai dengan uang yang dibayarkan,” tutur Dendy.
Dendy menambahkan, saat ini salah satu kelebihan yang diakui para penumpang Pelita Air yaitu ketepatan waktu penerbangan. Hal itu menurutnya menjadi salah satu nilai positif bagi Pelita Air.