Sutradara Shazam! Fury Of The Gods Siap Tinggalkan Film Superhero

Sutradara Shazam! juga terkenal sebagai pengarah film horor Anabelle.

Dok Warner Bros Pictures
Foto adegan film Shazam! Fury of the Gods. Film ini disutradarai David F Sandberg.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- David F Sandberg mengaku ingin menjauh dari film superhero. Setelah menyutradarai blockbuster DC Extended Universe (DCEU) terbaru, Shazam! Fury of the Gods, dan pendahulunya Shazam!, sutradara berusia 42 tahun itu kini berencana untuk menjelajahi beberapa genre lain.

"Itu pasti yang saya rasakan saat ini, ya. Saya memulai perjalanan Shazam, tepat setelah Annabelle: Creation pada tahun 2017. Jadi sudah beberapa tahun menggarap Shazam. Jadi saya sangat siap untuk pindah," ujar Sandberg, seperti dilansir laman AceShowbiz, Selasa (21/3/2023).

Sandberg berencana kembali ke film horor dan mencoba beberapa hal lain. Film Shazam mengikuti sekelompok saudara angkat yang mampu berubah menjadi pahlawan super.

Baca Juga


Menurut Sandberg, cukup rumit untuk mengatur sepasang aktor dalam beberapa peran. Itulah sebabnya pihaknya mengambil jalan untuk menonjolkan kekuatan sekelompok remaja.

Menurut David, tidak masuk akal bagi mereka untuk menjadi anak-anak di sebagian besar film, namun mereka bisa menjadi pahlawan super. Penonton tentu ingin melihat anak-anak karena mereka sangat menawan dan hebat. Hal itu sedikit tidak seimbang dalam film.

"Ini juga merupakan tantangan untuk syuting juga, dengan banyak aktor dan karakter yang harus bertengkar."

Melanjutkan film terdahulunya, Billy Batson (Asher Angel) yang mendapat kekuatan untuk berubah jadi Shazam (Zachary Levi) menjaga dunia dari berbagai bencana. Dia didampingi keempat saudara dan saudarinya yang punya kekuatan serupa.

Mereka adalah Freddy Freeman (Jack Dylan Grazer/Adam Brody), Eugene Choi (Ian Chen/Ross Butler), Darla Dudley (Faithe Herman/Meagan Good), Pedro Peña (Jovan Armand/DJ Cotrona), serta Mary Bromfield (Grace Fulton).

Dengan mengucap "Shazam!", enam remaja itu bisa berubah jadi sosok dewasa. Melihat keenam jagoan dalam kemasan tubuh orang dewasa namun dengan sikap labil khas remaja itu cukup menggelikan, baik dari cara bicara, ekspresi, maupun pilihan dalam menyelesaikan konflik.

Sandberg menyebut hal itu sebenarnya sedikit rumit dengan peran Grace sebagai Mary. Jika tidak melakukan itu, mereka bisa membuat orang dewasa dengan kostum superhero dan menukarnya. Tetapi, dengan karakter Mary, Grace harus beranjak untuk makeup dan ganti kostum.

"Jadi butuh waktu 40 menit baginya untuk bolak-balik."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler