Indonesia Kecam Pernyataan Kontroversial Menkeu Israel Terkait Palestina
Menkeu Israel menyebut menyebut bahwa orang Palestina tidak ada.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia mengecam keras sikap Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, yang mengingkari eksistensi bangsa Palestina, dan tidak menghormati eksistensi serta kedaulatan wilayah Yordania. Smotrich kembali mengutarakan pernyataan kontroversial yang menyebut bahwa orang Palestina tidak ada.
"Indonesia terus konsisten mendukung perjuangan bangsa Palestina dan menghormati kedaulatan wilayah Yordania," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di Twitter, Rabu (22/3/2023).
Dalam sebuah pertemuan di Paris pada Ahad (19/3/2023), Smotrich kembali melontarkan pernyataan kontroversial. Dalam pidatonya, dia mengatakan bahwa tidak ada orang Palestina.
“Tidak ada orang Palestina, karena tidak ada orang Palestina,” kata Smotrich mengutip aktivis Zionis Prancis-Israel Jacques Kupfer.
Smotrich mengutip alkitabah bahwa tanah Palestina adalah tanah yang dijanjikan untuk Israel. Smotrich mengeklaim tanah pendudukan Palestina sebagai kebenaran sejarah
“Setelah 2.000 tahun Tuhan mengumpulkan umat-Nya. Orang-orang Israel kembali ke rumah. Ada orang Arab di sekitar yang tidak menyukainya, jadi apa yang mereka lakukan? Mereka mengarang orang fiktif dan mengeklaim hak fiktif atas Tanah Israel, hanya untuk melawan gerakan Zionis. Itu adalah kebenaran sejarah, itu adalah kebenaran alkitabiah," ujarnya.
Smotrich berbicara di sebuah podium yang menampilkan peta yang disebut Israel Raya. Peta itu mencakup wilayah pendudukan Tepi Barat, Dataran Tinggi Golan, Jalur Gaza yang diblokade, dan Yordania, yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada 1994.
Seorang pejabat Yordania mengatakan kepada kantor berita Reuters, Israel telah meyakinkan kerajaan bahwa perilaku Smotrich tidak mewakili posisinya. Pada Senin (20/3/2023), Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan, penasihat keamanan nasional Israel menyatakan bahwa Israel menghormati kedaulatan dan integritas wilayah tetangganya.
Sementara itu, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan, pernyataan menghasut yang dibuat oleh Smotrich memberikan bukti konklusif dari ideologi ekstrimis, dan Zionis rasis dari pemerintah Israel saat ini
Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari tahun 1967. Ketika itu, Israel juga merebut Yerusalem Timur, Jalur Gaza, dan Dataran Tinggi Golan.