BI Edukasi QRIS Rupiah kepada Tokoh Agama di Manado
QRIS memberi manfaat berupa kemudahan pencatatan dan keamanan transaksi.
REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Bank Indonesia (BI) mengedukasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan cinta Rupiah kepada tokoh agama, di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulut Fernando Butarbutar, di Manado, Rabu (22/3/2023) mengatakan, KPw BI Sulut terus meningkatkan cinta bangga paham rupiah serta QRIS.
Dia mengatakan Bank Indonesia mengajak masyarakat dapat mewujudkan kecintaan terhadap Rupiah dengan cara mengenali karakteristik dan desain uang Rupiah, memperlakukan Rupiah dengan baik, serta menjaga uang Rupiah dari segala kejahatan pemalsuan. Caranya, dengan melakukan aktivitas 5J yakni Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distaples, Jangan Dibasahi, dan Jangan Diremas.
"Itu artinya sudah turut menjaga uang rupiah yang merupakan simbol kedaulatan negara," kata Fernando.
Ia juga menjelaskan terkait kanal pembayaran QRIS dan cara penggunaannya. Dengan menggunakan QRIS, masyarakat selaku pembeli barang/jasa akan lebih mudah dalam melakukan pembayaran sebab lebih cepat, pengeluaran tercatat oleh sistem, efisien tanpa uang kembalian, bebas biaya, lebih higienis tanpa kontak fisik, aman serta terlindungi sebab diawasi oleh Bank Indonesia.
Adapun bagi para pedagang (merchant) atau penyedia barang/jasa, penggunaan QRIS akan memberikan manfaat berupa kemudahan pencatatan transaksi, kemudahan dalam membangun credit profile, tidak memerlukan uang kembalian dan bebas dari risiko pencurian dan pemalsuan uang. "Bank Indonesia memberikan asistensi bagi tempat ibadah yang ingin menggunakan QRIS dalam pengelolaan keuangan organisasi rohani yang bersangkutan," kata Fernando.