Nabi Muhammad Bersabar Saat Lapar Bersyukur Saat Kenyang
Nabi Muhammad adalah teladan untuk semua manusia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nabi Muhammad SAW merupakan teladan bagi seluruh umat manusia. Rasulullah SAW dikenal memiliki akhlak yang paling mulia. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Artinya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS Al-Ahzab ayat 21).
Dalam menikmati rizki dari Allah SWT, ada kisah yang patut kita teladani dari Rasulullah SAW. Dalam buku 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW, Fuad Abdurahman mengungkapkan bahwa suatu hari Rasulullah pernah berkata,
“Aku merasa lapar sehari dan kenyang sehari. Ketika lapar, aku bisa bersabar dan menahan diri. Di saat kenyang, aku bersyukur.”
Dengan demikian, setiap makanan yang ada di rumah kita saat ini selalu patut untuk disyukuri, apapun jenis makanan itu. Namun, dalam mengonsumsinya seharusnya juga tidaklah berlebihan, karena hal yang berlebihan itu selalu dibenci oleh Allah SWT.
Kehidupan Rasulullah SAW memang sangatlah sederhana, begitu pun makanan-makanan beliau. Dikisahkan bahwa rumah Rasulullah SAW pernah tidak diterangi lampu selama 40 malam. Kemudian, orang-orang bertanya,
"Bagaimana kalian makan?”
Lalu, istri Nabi Aisyah menjawab,
"Kami makan kurma dan minum air.”
Beruntung Rasulullah SAW juga memiliki seorang tetangga dari kalangan Anshar yang sering memberikan makanan. Tidak hanya itu, tetangganya yang lain bahkan juga sering memberikan susu kepada Rasulullah SAW.
“Karena itulah kami menikmati keduanya," kata Aisyah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika